Praktis, cepat, dan modern. Tapi tidak memberi pengalaman emosional atau kesadaran saat minum. Minum jadi sekadar rutinitas, bukan momen kesadaran penuh (mindfulness).
4. Kesehatan Lingkungan = Kesehatan Kita Juga
Tanah Liat:
100% biodegradable dan ramah lingkungan. Pecah? Bisa dikembalikan ke bumi tanpa mencemari.
Plastik Galon:
Bisa didaur ulang, tapi tetap ada limbah mikroplastik dan proses produksi yang mencemari lingkungan. Dan jangan lupakan: lingkungan yang tercemar = air yang tercemar = tubuh kita yang terdampak.
Kesimpulan:
Kalau hidup bisa disederhanakan tanpa dikorbankan, kenapa tidak?
Teko tanah liat memang kalah praktis dari galon plastik, tapi unggul dalam banyak hal yang sering kita abaikan: kesejukan alami, rasa air yang lebih segar, dampak psikologis, hingga koneksi dengan alam. Bukan berarti galon itu “jahat”, tapi mungkin sudah waktunya kita memberi ruang kembali pada warisan
leluhur yang diam-diam menyehatkan.
Artikel Terkait
Siapa suami Pevita Pearce? ini sosok Mirzan Meer pengusaha kaya raya asal Malaysia
Tren "hubungan standar TikTok" kembali viral antara romantisme dan ekspektasi sosial