BOGORINSIDER.com - Setiap individu menyimpan kebutuhan emosional yang kadang tak terucap. Ingin didengar, ingin dihargai, ingin diakui—semua itu merupakan bagian dari pencarian jati diri yang kerap terhalang oleh rasa ragu dan ketidakpercayaan pada kemampuan sendiri. Maka, mengenali diri menjadi langkah awal untuk menciptakan perubahan, bukan hanya dalam hidup pribadi, tetapi juga dalam lingkungan sosial.
Hal inilah yang menjadi inti dari pelatihan Leadership Development bersama Abraham Delta Oktaviari yang diselenggarakan oleh Djarum Beasiswa Plus. Dalam sesi bertema Emotional Intelligence, Abraham mengajak para Beswan Djarum untuk menggali makna kepemimpinan yang tidak hanya bertumpu pada kemampuan teknis, tetapi juga pada kecakapan mengelola emosi dan waktu secara efektif.
Kecerdasan emosional, menurutnya, bukan hanya teori yang indah dibaca, tetapi praktik hidup yang harus dibentuk dari kesadaran terhadap diri sendiri (self-awareness), kemampuan mengendalikan emosi (self-regulation), kepekaan terhadap orang lain (social awareness), serta kecakapan berinteraksi dan memengaruhi (social skills).
Salah satu peserta, Godvin Triastama Simamora dari Universitas Diponegoro, membagikan pengalamannya. “Kita jadi tahu tahap-tahap yang baik dalam menanggapi masalah. Harus bersikap lebih proaktif. Di sesi ini juga kita belajar tentang meregulasi emosi. Penting untuk fokus pada 7 detik pertama. Ketika bisa mengendalikan emosi di 7 detik pertama, kita tidak akan melampiaskan emosi dengan membabi buta. Tidak mengakibatkan penyesalan kemudian.”
Mengatur emosi sejatinya berkaitan erat dengan pengelolaan waktu. Ketika seseorang mampu mengatur waktunya dengan baik memilah prioritas, menetapkan batas, dan menjaga keseimbangan ia lebih mungkin untuk menghadapi tekanan dengan tenang dan bijak. Dalam dunia yang serba cepat, keduanya menjadi kunci untuk tetap waras dan adaptif.
Pelatihan ini membuka mata banyak peserta bahwa leadership bukan tentang mendominasi, tapi tentang mengelola diri sebelum memimpin orang lain. Karakter yang kuat lahir dari kesadaran dan kebiasaan yang dibentuk terus-menerus.
“Acara kemarin seru banget! Dapat pembelajaran dari pembicara yang sudah ahli di bidangnya membuat saya tidak bosan-bosan menyimak semua materi sampai leher saya encok karena tidak berhenti melihat pembicara yang super keren. Saatnya kembali ke daerah masing-masing dan saling menyemangati. See you on top fellas!" tambah Godvin dengan semangat.
Melalui Leadership Development ini, para Beswan Djarum tidak hanya belajar menjadi pemimpin yang cerdas, tetapi juga pribadi yang matang secara emosional dan efektif dalam mengelola waktu. Sebuah bekal berharga untuk menghadapi tantangan masa depan dengan percaya diri dan penuh arti.
Artikel Terkait
Kecelakaan tragis bus pariwisata di Kota Batu, diduga akibat rem blong membawa siswa SMK TI Bali Global Badung
5 Strategi Jitu Mengatur Waktu Kuliah, Organisasi, dan Me Time