Simak Penjelasan, Manfaat, dan Penerapan Konsep Biophilic pada Hunian Agar Dapat Memberikan Unsur Ketenangan

Ini dapat dicapai dengan keberadaan tiga elemen utama: direct nature, natural pattern, dan place and culture.

Dengan kata lain, arsitektur biophilic tidak hanya tentang menambahkan tumbuhan hijau ke dalam lingkungan, tetapi juga mendorong kita untuk tetap terhubung dengan tempat dan budaya di mana bangunan berada.

Baca Juga: Banyak Wahana yang Bisa Dicoba! Kepoin Destinasi Wisata Keluarga di The Nice Funtastic Park Cianjur

Meskipun terdengar sebagai tren modern, konsep desain biophilic telah ada dalam arsitektur kuno, seperti yang terlihat dalam Taman Gantung Babilonia dan Alhambra of Granada.

Apa Manfaat dari Mengaplikasikan Konsep Biophilic?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa stres, gangguan mental, dan masalah kardiovaskular akan semakin umum di masa depan.

Salah satu penyebabnya adalah kurangnya koneksi manusia dengan alam di sekitar mereka.

Memasukkan unsur alam baik secara langsung maupun tidak langsung ke dalam lingkungan dapat membantu mengurangi tekanan darah dan meningkatkan produktivitas.

Tidak mengherankan bahwa beberapa perusahaan besar seperti Google, Apple, dan Amazon telah menerapkan desain biophilic di tempat kerja mereka.

Penerapan Konsep Biophilic dalam Hunian Anda:

Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana menerapkan desain biophilic di rumah Anda.

Pertama, identifikasi unsur-unsur alam yang ingin Anda hadirkan.

Pilih tumbuhan yang sesuai dengan kondisi pencahayaan di ruangan Anda dan pertimbangkan penggunaan material alami dalam dekorasi.

Buatlah ruang yang terhubung dengan alam, misalnya dengan jendela besar yang memungkinkan cahaya matahari masuk ke dalam ruangan.

Desain biophilic tidak hanya tentang estetika, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan fisik dan mental Anda.