Tunda Jajan, Ada 5 Jenis Investasi Minim Risiko dan Aman untuk Pemula Juga Cocok Buat Mahasiswa

2. Investasi Obligasi Pemerintah

Salah satu pilihan investasi yang cocok bagi pemula, terutama mahasiswa yang ingin menginvestasikan uang mereka dengan minim risiko, adalah obligasi pemerintah. Alasan utamanya adalah tingkat keamanan yang diberikan oleh negara.

Salah satu opsi investasi obligasi pemerintah yang bisa dipilih oleh mereka adalah Surat Berharga Negara (SBN). SBN dapat dibeli dengan jumlah investasi yang bervariasi, mulai dari jutaan hingga miliaran rupiah.

Namun, penting untuk diingat bahwa tingkat imbal hasil atau return harus menunggu hingga jatuh tempo sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Selain itu, terdapat beragam instrumen obligasi pemerintah lain yang juga menarik bagi pemula, seperti Sukuk Ritel, Sukuk Tabungan, Obligasi Ritel Indonesia (ORI), dan Savings Bond Ritel (SBR).

3. Investasi P2P Lending

Peer-to-peer (P2P) lending adalah cara bagi perusahaan untuk memberikan modal kepada perusahaan lain melalui perantara pihak ketiga yang menghubungkan keduanya.

Bagi pemula yang ingin berinvestasi dengan risiko minim, terutama mahasiswa, P2P lending bisa menjadi alternatif yang aman.

Kamu dapat memulai investasi dengan hanya Rp100 ribu. Meskipun begitu, perlu diingat bahwa investasi ini tidak tanpa risiko, terutama karena risiko gagal bayar yang dapat terjadi oleh perusahaan peminjam.

Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan seleksi teliti ketika memilih platform P2P lending yang dapat dipercaya.

Baca Juga: Hadirkan Unsur Kesederhanaan Bagi Hunian Anda, Nih 7 Ide Desain Pagar Bambu Minimalis yang Lagi Populer!

4. Investasi Tabungan Berjangka

Selain itu, bagi para pemula seperti mahasiswa yang ingin berinvestasi dengan risiko minim, ada opsi tabungan berjangka yang dapat diakses melalui berbagai lembaga keuangan.

Ini adalah pilihan yang aman untuk mereka yang baru memulai perjalanan investasi mereka. Dengan modal sekecil 100 ribu rupiah, seseorang dapat mendaftar untuk tabungan berjangka melalui berbagai lembaga keuangan yang tersedia saat ini.

Selama periode menabung, yang biasanya berkisar antara 1 hingga 5 tahun, nasabah tidak akan diizinkan untuk menarik dana yang telah mereka tabungkan hingga mencapai akhir masa investasi.