Jadi Peluang Bisnis Baru, Tas Rajut Chunky Bag Segera Tren di Bogor, Belajar Dulu Disini

BOGORINSIDER.com - Baru-baru ini, tas rajut yang dikenal sebagai Chunky Bag atau Korean Crochet Bag semakin populer dan menjadi tren di berbagai kota besar, khususnya di kalangan ibu-ibu.

Bentuk Chunky Bag yang unik, material yang khusus serta nilai estetikanya yang tinggi menjadikan tas yang juga disebut Korean Crochet Bag ini mulai digandrungi kaum wanita, sehingga membuka peluang bisnis baru di Bogor.

Peluang bisnis baru penjualan Korean Crochet Bag disebut marketshare-nya sangat besar. Ini karena, belum banyak yang bisa memproduksi tas rajut Chunky Bag di Bogor.

Sebagai aksesori fashion, tas rajut Korean Crochet Bag atau Chunky Bag sudah begitu tren di kota-kota besar lainnya. Banyak kalangan ibu dan wanita muda mulai mencari tas ini, meski dengan harga yang lumayan tinggi.

Baca Juga: 10 Tips inspirasi mendesain rak sepatu dengan tempat penyimpanan tas yang terlihat lebih estetik dan cantik

Kisaran harga Chunky Bag bisa antara Rp100 ribu hingga Rp500 ribu, tergantung ukuran dan model. Kisaran itu sepadan dengan tampilannya yang disebut sangat estetik, elegan dan chic berbahan benang rajutan khusus semacam katun, nylon, atau polyester yang khusus.

Memang wajar jika kisaran harga Chunky Bag termasuk middle up, karena selain bahan, juga biasanya dibuat dengan cara rajutan tangan dan pola jalinan khusus bergaya vintage Korea yang berdaya tahan kuat.

Ya, kreativitas tas rajut Chunky Bag menjadi bernilai tinggi dan sangat berkelas sebagai pelengkap outfit juga karena pembuatannya masih handmade sehingga membutuhkan keterampilan tersendiri.

Adalah Herawati Darmadiningsih yang pertama kali mencoba menggali lebih dalam keterampilan tas rajut tradisi Korea ini di Bogor.

Baca Juga: Gaya Fashion Busana Pakaian Paling Trendy Ternyata Dimiliki Oleh Para Zodiak Ini Loh

Perlahan demi perlahan, Ambu Hera - begitu ia biasa disapa, mempelajari cara merajut benang chunky yarn dari sebuah chanel Youtube dengan beberapa kali percobaan.

"Namanya belajar sendiri, tidak ada gurunya, pasti lebih sulit kita memahami sebuah keterampilan baru. Apalagi ternyata cara rajut dan bahannya juga berbeda," tutur Ambu Hera.

Hera pun sadar, ilmu dan kreativitas itu sangat mahal. Tidak semua orang bisa mudah begitu saja menemukan keahlian tertentu, sekalipun hanya cara merajut berbagai bentuk tas yang awalnya dikira begitu mudah. Karenanya, ia juga mencari berbagai sumber lainnya.

Beruntung, dengan beberapa kali trial and error yang dialami, Ambu Hera akhirnya berhasil menemukan kunci untuk membuat kerajinan tangan tas rajut Chunky Bag.