BOGORINSIDER.com --Tanpa pikir panjang, Wakil Ketua KPK Nawawi Pamolango langsung bergegas menuruni tangga dari lantai 15 dan menuju luar gedung KPK di Kuningan, Jakarta Selatan.
Kelelahan tidak masalah. Ia keluar dari gedung setelah merasakan getaran gempa bermagnitudo 5,6 yang berpusat di kawasan Cianjur.
"Lantai 15. 15 tangga lumayan. Terasa banget dibanding sebelumnnya, (gempa) ini terasa banget," ujar Nawawi di halaman depan Gedung KPK, Senin (21/11/2022).
Nawawi pun mengimbau kepada seluruh pegawai KPK untuk sementara waktu tidak masuk ke area gedung. "Sebaiknya untuk sementara kita mencegah, kita paling tidak menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, mungkin ada susulan atau sebaiknya untuk mencari tempat yang aman," kata Nawawi.
Nawawi mengatakan, pihaknya masih menunggu kabar tidak ada gempa susulan sebelum meminta karyawan kembali ke gedung.
"Sampai kondisinya memastikan bahwa tidak ada (gempa) susulan," kata Nawawi.
Getaran gempa bumi ini juga terasa kuat saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Saat gempa terjadi, tidak ada kepanikan atau peserta yang berlarian, namun justru muncul dialog yang menggelitik antara Wakil Ketua Komisi V DPR Robert Rouw dengan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
"Peningkatan SDM dan perlengkapan Basarnas... Gempa... Ini BMKG bikin gempa ini,” kata Robert saat memimpin rapat.
Merasakan getaran gempa, Kepala BMKG Dwikorita menyarankan agar saat ada gempa sebaiknya bersembunyi di bawah meja. "Mohon maaf kalau ada gempa, bersembunyi di bawa meja," sarannya.
Robert lantas menyebut Dwikorita yang bersembunyi di bawah meja. Namun momen sembunyi di bawah meja ini tak tersorot kamera.
“Ini lihat ini, harus ikut Kepala BMKG. Iya Kepala Basarnas belum ikut, BMKG sudah langsung masuk meja," ucap Robert.
Dwikorita lantas menyarankan bila ada gempa lagi, sebaiknya bersembunyi di bawah meja atau keluar melalui pintu. "Mohon izin bapak, seandainya (gempa) lagi, mohon untuk masuk di bawah meja. Kalau sudah tenang sebaiknya kita keluar melalui pintu, dibagi yang di sebelah sana," usul Dwikorita.
Artikel Terkait
7 pelajar di Bogor ditangkap Polisi, 2 diantaranya jadi tersangka pembunuhan
78 rumah warga di Kabupaten Bogor rusak akibat gempa Cianjur, ratusan orang harus mengungsi
Menurut data BNPB 162 orang tewas di Cianjur, gempa terparah sepanjang tahun 2022!
Korban gempa bermagnitudo 5,6 di Cianjur membangun tenda darurat karena belum ada bantuan datang
Pemkab Cianjur mengeluarkan status tanggap darurat gempa sejak 21 November 2022 hingga 20 Desember 2022