Ajat mengakui bahwa stigma yang terbentuk di tengah masyarakat adalah bahwa TPU menyeramkan, mahal atau sulit untuk mengurus administrasi.
"Kami harap, masyarakat kalau ada yang meninggal, dimakamkannya di TPU saja. Kita punya TPU berikut dengan petugas pemakamannya. Ini justru akan memudahkan perencanaan pembangunan kita," kata Ajat, Selasa (29/3).
Dari seluruh TPU tersebut, hanya TPU Pondok Rajeg terbilang memiliki okupansi sangat tinggi, mencapai 85 persen, sehingga DPKPP harus mencari solusi jika suatu saat TPU tersebut penuh.
"Tak hanyaTPU di Puncak, TPU yang ada akan kita tata dengan cara menyandingkannya sebagai taman yang asri. Supaya tidak horor dan terlihat seperti bukan pemakaman dibikin asri dan indah serta terawat," kata Ajat.
Artikel Terkait
VIDEO Pemakaman Kembali Brigadir J di Jambi Usai Otopsi, Pakai Upacara Pemakaman Kepolisian
Video Kuburan Bangkai Pesawat di Parung Bogor, Kondisinya Seperti Ini
7 Parfum yang Memiliki Wangi Unik, Ada yang Wangi Uang Hingga Wangi Kuburan
Bunda Corla memenangkan tantangan yang diberikan oleh Atta Halilitar meneriaki jargon "Ashiap" di tempat ramai
Berikut ini kronologi kasus penipuan robot treding net89 yang menyebabkan terseratnya nama 5 artis ini