BOGORINSIDER.com --Pertengkaran antara Dewi Perssik dan Malkan, ketua RT di wilayahnya, menjadi perhatian publik karena masalah sapi kurban.
Akhirnya, sapi qurban milik Dewi Perssik disembelih di tempat lain, dan dia mengkritik sikap ketua RT.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Dewi Perssik menulis, "Sebenarnya, masalahnya nggak hanya soal disembelihnya sapi, tapi juga masalah komunikasi antara ustad dan ketua RT yang membuat semuanya rumit. Kok ketua RT begitu arogan dalam menghadapi warganya sendiri, semoga Allah melindungi kita semua."
Dewi Perssik juga menyebutkan bahwa mediasi yang dilakukan terasa seperti serangan kepada dirinya.
"Giliran dibalas, ngajak pasukan jubir heheh, toh dagingnya udah diperut warga kita yang katanya nggak mau daging hehehe," sambungnya.
Tak berhenti di situ, Dewi Perssik melanjutkan sindirannya untuk ketua RT. Ia menyebut keributan kemarin adalah langkah politik ketua RT untuk terkenal.
"Plus politik lumayan banyak wawancara di mana-mana, bukan terkenal di baleho aja tapi sudah masuk TV, tinggal cari masalah sehari terkenal deh, hehehe tapi pemilu masih lama loh pak," tuturnya.
Sebagai informasi, Dewi Perssik terlibat perseteruan dengan Ketua RT di rumahnya. Keduanya kemudian dimediasi di masjid oleh seorang ustaz.
Sementara itu, klarifikasi pak RT menerangkan, ustaz yang dipercaya membantu Dewi Perssik mengatakan sang biduan mau berkurban, bukan menitipkan. Malkan juga membantah jika dirinya meminta uang Rp100 juta.
Saat masalah ini coba diselesaikan di masjid, Dewi Perssik malah ngamuk. Mediasi gagal dan akhirnya sapi kurban Dewi Perssik sudah disembelih di tempat lain.***