BOGORINSIDER.com --Daus Mini akhirnya angkat bicara soal kelakuan istrinya Shelvie Hana Wijaya yang sempat muncul dalam jumpa persnya beberapa waktu lalu.
Daus Mini menilai perilaku Shelvie Hana Wijaya tidak beradab.
Pasalnya, Shelvie Hana yang datang tiba-tiba berteriak dan menangis menanyakan keberadaan anaknya Mohammad Al Fatih Firdaus.
Baca Juga: Sedang tren menikah tanpa momangan, Mikha Tambayong dan Deva Mahenra diisukan childfree
"Di sini berarti, kan, teman teman yang bisa menilai dan netizen bisa melihat yang nggak ada adab istilahnya siapa. Kalau membicarakan masalah adab, ya, berarti siapa? Ini kita lagi preskon secara tertutup dan itu kantor pengacara, kok tiba tiba datang langsung teriak teriak seperti itu, histeris seperti itu," ucap Daus Mini saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (20/2).
Bilhuda selaku tim kuasa hukum Daus Mini sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh Shelvie Hana. Bilhuda menyebut aksi Shelvie Hana menerobos masuk saat Daus Mini dan kuasa hukumnya tengah mengadakan konferensi pers dapat dijerat secara hukum.
Baca Juga: Usai kandasnya hubungan dengan Gisel, benarkah Soetikno Soedarjo ayah kandung Rino Soedarjo?
Namun, Bilhuda menyebut pihaknya belum ada niatan untuk melaporkan Shelvie Hana Wijaya ke polisi atas tindakannya masuk ke pekarangan orang lain tanpa izin.
"Ya, artinya suatu tindakan yang tidak relevanlah yang mereka sampaikan dia lakukan kemarin itu di kantor dengan alasan meminta anak segala macam, padahal perbuatan itu kalau mau kita tindak lanjut secara hukum pidana, perbuatan si Shelvie itu sudah memenuhi unsur karena kami jelas melakukan pintu yang tertutup dan masuk tanpa izin," ungkap Bilhuda.
"Pada intinya apa yang dilakukan mbak Shelvie itu memang suatu perbuatan yang tidak etis," pungkasnya.
Seperti diketahui, Shelvie Hana beberapa waktu lalu secara tiba-tiba datang ke kantor kuasa hukum Daus Mini saat mereka tengah melakukan konferensi pers pada Jumat (17/2).
Shelvie Hana berteriak sambil menangis menanyakan keberadaan putranya. Ia meminta agar dipertemukan dengan anak adopsi yang telah diasuhnya itu.***