Partikel debu dan polutan dapat menahan panas di lapisan udara bawah. Akibatnya, udara malam pun tetap terasa gerah meski matahari sudah terbenam.
Baca Juga: Dampak Ekonomi Positif dari Pembangunan Kereta Gantung di Cileungsi dengan Dana 6,6 Triiun
Dampak Terhadap Warga & Kesehatan
Fenomena ini menimbulkan banyak efek domino:
- Dehidrasi & heatstroke meningkat pada pekerja lapangan
- ISPA & iritasi kulit akibat udara kering dan debu
- Kelelahan & stres panas menurunkan produktivitas
- Konsumsi listrik melonjak untuk penggunaan AC dan kipas
Gubernur DKI Pramono Anung menyebut panas ekstrem ini berpotensi meningkatkan kasus kesehatan ringan hingga berat seperti flu dan dehidrasi, terutama pada anak-anak dan lansia.
Respons Pemprov DKI & Langkah Mitigasi
Beberapa kebijakan yang tengah dijalankan pemerintah:
- Operasi Modifikasi Cuaca (OMC)
DKI bekerja sama dengan BMKG dan BRIN untuk melakukan hujan buatan demi menurunkan suhu dan menambah kelembapan udara. - Penyemprotan Air di Jalanan (Water Mist)
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan penyemprotan air ke jalan utama dan area publik untuk menurunkan suhu mikro di titik panas. - Edukasi & Imbauan Warga
Pemprov mengimbau masyarakat membatasi aktivitas luar ruangan di jam puncak dan memperbanyak minum air putih. - Percepatan Ruang Hijau dan Pohon Kota
Dinas Pertamanan mempercepat program penghijauan, terutama di wilayah padat dan minim taman. - Kesiapsiagaan Fasilitas Kesehatan
RS dan puskesmas diinstruksikan waspada terhadap peningkatan kasus dehidrasi dan heatstroke.
Tips Aman Hadapi Panas Ekstrem
- Minum air minimal 2 liter per hari
- Hindari keluar rumah antara pukul 10.00–14.00 WIB
- Gunakan topi, payung, dan tabir surya
- Pilih pakaian warna terang dan bahan katun
- Istirahat di tempat teduh atau ruangan ber-AC
- Jangan abaikan tanda heatstroke: pusing, mual, dan lemas
Fenomena panas ekstrem di Jakarta adalah gabungan dari faktor alam, urbanisasi, dan gaya hidup kota modern. Pemerintah sudah mulai bergerak, tapi kesadaran warga tetap menjadi kunci.
Langkah kecil seperti menanam pohon, hemat energi, atau menutup permukaan beton dengan tanaman bisa membantu menurunkan suhu kota.
Jakarta boleh panas tapi kepedulian warganya tak boleh kalah hangat.