spill-news

Jakarta Panas Ekstrem! BMKG Ungkap Penyebab Aslinya

Jumat, 17 Oktober 2025 | 23:48 WIB
Langit terik di kawasan Sudirman, Jakarta, siang hari saat suhu mencapai puncaknya. (Foto/ Pinterest.)

Partikel debu dan polutan dapat menahan panas di lapisan udara bawah. Akibatnya, udara malam pun tetap terasa gerah meski matahari sudah terbenam.

Baca Juga: Dampak Ekonomi Positif dari Pembangunan Kereta Gantung di Cileungsi dengan Dana 6,6 Triiun

Dampak Terhadap Warga & Kesehatan

Fenomena ini menimbulkan banyak efek domino:

  • Dehidrasi & heatstroke meningkat pada pekerja lapangan
  • ISPA & iritasi kulit akibat udara kering dan debu
  • Kelelahan & stres panas menurunkan produktivitas
  • Konsumsi listrik melonjak untuk penggunaan AC dan kipas

Gubernur DKI Pramono Anung menyebut panas ekstrem ini berpotensi meningkatkan kasus kesehatan ringan hingga berat seperti flu dan dehidrasi, terutama pada anak-anak dan lansia.

Respons Pemprov DKI & Langkah Mitigasi

Beberapa kebijakan yang tengah dijalankan pemerintah:

  1. Operasi Modifikasi Cuaca (OMC)
    DKI bekerja sama dengan BMKG dan BRIN untuk melakukan hujan buatan demi menurunkan suhu dan menambah kelembapan udara.
  2. Penyemprotan Air di Jalanan (Water Mist)
    Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan penyemprotan air ke jalan utama dan area publik untuk menurunkan suhu mikro di titik panas.
  3. Edukasi & Imbauan Warga
    Pemprov mengimbau masyarakat membatasi aktivitas luar ruangan di jam puncak dan memperbanyak minum air putih.
  4. Percepatan Ruang Hijau dan Pohon Kota
    Dinas Pertamanan mempercepat program penghijauan, terutama di wilayah padat dan minim taman.
  5. Kesiapsiagaan Fasilitas Kesehatan
    RS dan puskesmas diinstruksikan waspada terhadap peningkatan kasus dehidrasi dan heatstroke.

Tips Aman Hadapi Panas Ekstrem

  • Minum air minimal 2 liter per hari
  • Hindari keluar rumah antara pukul 10.00–14.00 WIB
  • Gunakan topi, payung, dan tabir surya
  • Pilih pakaian warna terang dan bahan katun
  • Istirahat di tempat teduh atau ruangan ber-AC
  • Jangan abaikan tanda heatstroke: pusing, mual, dan lemas

Fenomena panas ekstrem di Jakarta adalah gabungan dari faktor alam, urbanisasi, dan gaya hidup kota modern. Pemerintah sudah mulai bergerak, tapi kesadaran warga tetap menjadi kunci.
Langkah kecil seperti menanam pohon, hemat energi, atau menutup permukaan beton dengan tanaman bisa membantu menurunkan suhu kota.

Jakarta boleh panas tapi kepedulian warganya tak boleh kalah hangat.

Halaman:

Tags

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB