BOGORINSIDER.com --Satori pernah jadi simbol harapan bagi rakyat kecil.
Lahir dari keluarga sederhana di Desa Panongan, Kabupaten Cirebon, ia tumbuh tanpa ibu sejak berusia tiga bulan.
Sang ayah, Abdul Qodir, membesarkan tiga anaknya dengan penuh kasih, meski hidup pas-pasan.
“Orang tua saya adalah cahaya. Insha Allah, suatu saat kita bersama,” ucap Satori dalam sebuah wawancara, dengan mata berkaca-kaca mengenang perjuangan masa lalunya.
Baca Juga: Bukan Pejabat Tua Lagi, Ini Deretan Koruptor Termuda di Indonesia Ada yang Baru 22 Tahun
Masa remajanya diisi kerja keras dari kuli bangunan, guru honorer, hingga akhirnya dipercaya menjadi anggota DPR RI.
Ia dikenal sederhana, religius, dan dekat dengan masyarakat.
Banyak yang percaya, kisahnya membuktikan bahwa asal tekun dan jujur, impian sebesar apa pun bisa tercapai.
Namun kabar terbaru dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memecahkan kepercayaan itu.
Baca Juga: Gagal Menikah dari Jessica Iskandar , Begini Kabar Terbaru Richard Kyle Sekarang
Satori bersama Heri Gunawan, rekan sesama anggota DPR, resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penerimaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Mereka diduga memanipulasi penyaluran dana CSR dari Bank Indonesia dan OJK senilai lebih dari Rp28 miliar.
Berita ini mengejutkan publik terutama mereka yang dulu menjadikan Satori simbol “harapan rakyat kecil yang berhasil.”
Kini, namanya ikut tercatat dalam daftar panjang wakil rakyat yang tergelincir oleh godaan kekuasaan.