BOGORINSIDER.com – Sri Mulyani Indrawati tidak lagi menjabat Menteri Keuangan sejak 8 September 2025. Kini, ia resmi memasuki fase baru setelah menerima manfaat Pensiun dan Tabungan Hari Tua (THT) dari PT Taspen (Persero). Penyerahan itu bukan hanya urusan administratif, melainkan juga simbol transisi politik yang berjalan mulus.
Dari Kabinet ke Masa Pensiun
Selama hampir dua dekade, nama Sri Mulyani selalu identik dengan reformasi fiskal Indonesia. Dari era Presiden SBY hingga Jokowi, ia dikenal sebagai teknokrat dengan reputasi global. Kini, setelah lengser, ia berganti peran: dari pengelola anggaran negara menjadi penerima pensiun negara.
Simbol Keberlanjutan Sistem
Taspen dalam pernyataannya menyebut penyerahan ini sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi Sri Mulyani. Secara politis, momen ini juga memberi pesan bahwa birokrasi negara tetap berjalan teratur meski terjadi pergantian rezim.
Baca Juga: Sri Mulyani Resmi Terima Pensiun, Publik Tanya Besarannya
Dampak Terhadap Reputasi
Bagi sebagian pihak, penerimaan pensiun ini mempertegas citra Sri Mulyani sebagai pejabat yang “pulang secara terhormat.” Tidak ada konflik, tidak ada kisruh, hanya sebuah peralihan yang terkelola.
Namun, tak bisa dipungkiri, publik tetap mempertanyakan: apakah manfaat pensiun pejabat negara proporsional dibanding kontribusi mereka, atau justru mencerminkan privilese yang berbeda jauh dari rakyat biasa?
Momen ini menutup satu bab penting dalam karier Sri Mulyani, sekaligus membuka ruang diskusi lebih luas soal transparansi hak-hak pejabat negara.