BOGORINSIDER.com --Kalau kamu turun di Stasiun Bogor, ada satu bangunan megah yang pasti langsung mencuri perhatian Istana Bogor.
Bukan hanya pusat pemerintahan, istana ini juga merupakan ikon kota hujan dengan sejarah panjang sejak era kolonial Belanda.
Bahkan hingga kini, Istana Bogor masih aktif digunakan sebagai kediaman resmi Presiden Republik Indonesia.
Sejarah Panjang Istana Bogor
Istana Bogor dibangun pada 1745 oleh Gubernur Jenderal Belanda, Gustaaf Willem Baron van Imhoff, dengan nama Buitenzorg. Awalnya difungsikan sebagai tempat peristirahatan pejabat Belanda, sebelum akhirnya menjadi pusat kekuasaan penting di era kolonial.
Setelah Indonesia merdeka, istana ini digunakan oleh Presiden pertama, Soekarno, sebagai salah satu tempat tinggal resmi. Kini, meskipun statusnya masih kediaman Presiden, Istana Bogor sering dibuka untuk kunjungan terbatas, terutama saat ada perayaan atau event tertentu.
Arsitektur Klasik yang Menawan
Bangunan Istana Bogor menampilkan arsitektur Eropa klasik dengan sentuhan tropis. Ciri khasnya adalah:
-
Pilar-pilar besar bergaya Yunani yang megah.
-
Halaman luas dengan taman bunga yang tertata rapi.
-
Atap berbentuk limas khas bangunan kolonial.
-
Koleksi seni berharga di dalamnya, termasuk lukisan dan patung klasik.
Selain itu, Istana Bogor memiliki halaman belakang yang langsung terhubung dengan Kebun Raya Bogor, menambah keindahan lanskapnya.
Baca Juga: Sejuknya Taman Sempur, Spot Nongkrong Favorit Dekat Dengan Stasiun Bogor
Rusa-rusa Jinak di Halaman Istana
Salah satu daya tarik paling terkenal dari Istana Bogor adalah kawanan rusa totol yang dibiarkan hidup bebas di halaman istana. Rusa ini awalnya dibawa dari India oleh Belanda pada abad ke-18. Kini, pengunjung bisa memberi makan rusa dengan wortel atau sayuran yang dijual di sekitar istana.