Gaya hidup mewah Uya tak lepas dari sorotan publik. Ada yang mengaguminya karena dianggap simbol kesuksesanseorang artis yang bisa sukses di dunia bisnis. Namun, ada pula yang mengkritik, terutama setelah ia terjun ke dunia politik.
Bagi sebagian orang, penampilan nyentrik dan gaya hidup glamor dianggap kurang sesuai dengan citra wakil rakyat. Apalagi setelah insiden joget di Sidang Tahunan MPR 2024, sorotan publik semakin tajam.
Meski sempat menuai kontroversi, Uya berusaha menunjukkan sisi lebih serius. Ia mulai lebih hati-hati dalam berpakaian di acara resmi. Namun, di media sosial, ia tetap menampilkan sisi aslinya: enerjik, santai, dan penuh gaya.
Transformasi ini menunjukkan bahwa Uya mencoba menyeimbangkan identitasnya sebagai entertainer sekaligus politisi.
Baca Juga: iPhone 17 vs iPhone 16: Worth It Upgrade?
Gaya hidup Uya Kuya bukan sekadar soal fashion atau barang mewah. Itu adalah bagian dari branding pribadinya. Sejak awal karier, ia membangun citra sebagai sosok nyentrik, berani tampil beda, dan selalu menarik perhatian.
Di dunia hiburan, citra ini menguntungkan. Namun di dunia politik, strategi ini justru menghadirkan tantangan. Figur publik dituntut lebih serius dan sesuai dengan norma formal.
Perjalanan Uya menjadi pelajaran bahwa perubahan citra tidak bisa instan. Popularitas memang pintu masuk, tetapi untuk bertahan dibutuhkan kemampuan menyesuaikan diri.