BOGORINSIDER.com – Presiden Prabowo Subianto resmi mencopot Sri Mulyani Indrawati dari jabatan Menteri Keuangan dalam reshuffle kabinet awal September 2025.
Keputusan ini mengejutkan publik dan pasar global. Sri Mulyani, yang dikenal sebagai simbol disiplin fiskal Indonesia, digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa, ekonom yang sebelumnya menjabat Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Reshuffle ini terjadi setelah serangkaian protes nasional yang menuntut perubahan kepemimpinan di sektor ekonomi dan keamanan. Selain Sri Mulyani, Presiden Prabowo juga memberhentikan Menko Polhukam Budi Gunawan serta tiga menteri lainnya.
Baca Juga: Subsidi & Inflasi Jadi PR Menkeu Baru, DPR Soroti Purbaya Untuk Memperhatikan Rakyat Kecil
Langkah ini dianggap sebagai sinyal kuat bahwa pemerintah ingin menunjukkan respon cepat terhadap tekanan publik sekaligus memperkuat posisi politik presiden.
Purbaya dikenal sebagai ekonom dengan pengalaman panjang, pernah menjadi Deputi Menteri Koordinator Perekonomian. Di LPS, ia berperan besar dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.
Kini, sebagai Menkeu, tantangan terbesarnya adalah memulihkan kepercayaan pasar yang terguncang akibat pencopotan Sri Mulyani.
Masyarakat menilai langkah ini berisiko. “Sri Mulyani bukan hanya menteri, tapi simbol kredibilitas Indonesia di mata dunia,” ujar seorang analis ekonomi.
Baca Juga: Menkeu Baru Purbaya Jadi Sorotan Global, Media Asing Wanti-wanti Risiko Fiskal
Namun, sebagian kalangan melihat pergantian ini sebagai kesempatan untuk menata ulang arah kebijakan fiskal agar lebih selaras dengan visi politik Presiden Prabowo.
Dengan reshuffle ini, Prabowo menegaskan kontrol penuh atas kabinetnya. Tapi, ke depan, ia harus menghadapi dua tantangan utama: meredakan ketidakpuasan rakyat dan memastikan stabilitas ekonomi.***