BOGORINSIDER.com --Di tengah panasnya persaingan politik antara PDIP dan koalisi Prabowo, publik justru menemukan satu momen yang bikin suasana mencair Didit Prabowo, anak tunggal Presiden RI ke-8, memberi ucapan ulang tahun kepada Pinka Pranindya, cucu Megawati Soekarnoputri, pada 8 Desember 2024.
Ucapan sederhana itu sontak memicu spekulasi. Warganet bertanya-tanya: apakah ini sekadar basa-basi antar keluarga besar elite politik, atau ada kedekatan yang lebih dalam?
Sosok keduanya memang kontras. Didit Prabowo, lahir 1984, menekuni dunia fashion. Lulusan Parsons School of Design New York dan École Parsons Paris ini dikenal sebagai desainer kelas dunia.
Baca Juga: Mobil Miliaran, Jam Tangan Rp30 Miliar, Begini Gaya Hidup Hotman Paris
Karyanya dipakai tim Indonesia di Olimpiade Paris 2024, bahkan jersey klub Como 1907 di Italia. Kekayaannya pun luar biasa, dari kolaborasi dengan BMW hingga kain eksklusif bernilai puluhan juta.
Sementara itu, Pinka nama lengkap Diah Pikatan Orisa Putri Pranindya baru berusia 26 tahun tapi sudah duduk sebagai anggota DPR RI dari PDIP.
Lulusan SOAS University of London ini terpilih di Pileg 2024 dengan lebih dari 100 ribu suara. Harta kekayaannya tercatat Rp38 miliar, sebagian berasal dari bisnis keluarga.
Baca Juga: Deretan Kasus Anak Pejabat yang Bikin Publik Geram, dari Mario Dandy hingga Rasyid Rajasa
Yang membuat publik heboh: keduanya sama-sama pewaris dinasti politik besar. Didit adalah cucu Soeharto dan anak Prabowo Subianto, sementara Pinka cucu Bung Karno sekaligus anak Ketua DPR Puan Maharani.
Pertemuan dua nama besar ini jadi bahan spekulasi seru. Bayangkan, jika hubungan mereka benar-benar melangkah ke jenjang lebih serius itu bisa menyatukan dua keluarga politik paling berpengaruh di negeri ini.
Namun, hingga kini keduanya belum pernah bicara soal hubungan pribadi. Hanya ada ucapan ulang tahun, dan kehangatan kecil yang publik tafsirkan macam-macam.
Baca Juga: Naik Bajaj Hingga Antre PRJ, Potret Sederhana Istri Menteri Keuangan Setia Menemani
Drama pun menggantung benarkah ini sekadar persahabatan, atau awal dari cerita cinta besar dua dinasti politik Indonesia?