Dengan menyematkan tenggat waktu, para inisiator berharap aspirasi rakyat tidak lagi dianggap sebagai teriakan sesaat. Sebaliknya, tuntutan ini menjadi kontrak moral antara masyarakat dan pemangku kebijakan.
Menariknya, penyusunan “17+8” merupakan hasil penyederhanaan 211 tuntutan rakyat yang sebelumnya terlalu panjang dan sulit diikuti publik luas. Penyederhanaan ini membuat pesan lebih tajam, mudah disebarkan, dan cepat viral.
Harapan dan Realitas
Bagi banyak orang, “17+8” adalah simbol harapan bahwa suara rakyat bisa lebih terukur. Namun, tidak sedikit pula yang skeptis. Ada komentar sinis di media sosial yang berbunyi: “Percuma guys, 17+8 itu gabakal digubris.”
Meski begitu, kenyataannya, hanya selang sehari setelah tagar ini viral, Presiden Prabowo Subianto sudah mulai merespons dengan mencabut sebagian tunjangan DPR dan mengumumkan evaluasi atas tindakan aparat. Hal ini memberi sinyal bahwa tekanan publik benar-benar bisa membawa dampak nyata.