BOGORINSIDER.com - Gubernur Jawa Barat terpilih periode 2025–2030, Dedi Mulyadi, memulai masa jabatannya dengan keputusan yang berbeda dari kebiasaan pejabat umumnya. Ia secara terbuka meminta agar pemerintah provinsi tidak membelikannya mobil dinas baru.
Dalam pertemuannya dengan Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, Dedi menegaskan bahwa anggaran pembelian kendaraan sebaiknya dialihkan ke sektor yang lebih bermanfaat, misalnya memperbaiki infrastruktur jalan serta membantu masyarakat kurang mampu. “Tidak perlu ada mobil baru untuk saya, lebih baik digunakan untuk rakyat,” ucapnya.
Bey Machmudin mendukung gagasan tersebut, asalkan kendaraan dinas lama masih layak dipakai.
Baca Juga: Kendaraan Dinas Ditolak, Ini Deretan Mobil Mewah Koleksi Gubernur Jabar Terpilih
Pernyataan Dedi itu menimbulkan apresiasi, namun juga memunculkan ironi. Berdasarkan laporan kekayaan yang ia serahkan ketika mencalonkan diri, Dedi sebenarnya sudah memiliki deretan kendaraan mewah senilai hampir Rp 8 miliar dari total harta sekitar Rp 12,8 miliar.
Garasi miliknya berisi mobil kelas premium, di antaranya Lexus LX 600 keluaran 2022 senilai Rp 3,9 miliar, Mercedes-Benz E300 Coupe 2018 seharga Rp 1,5 miliar, serta Lexus 2023 seharga Rp 1,95 miliar. Koleksinya dilengkapi pula dengan motor besar seperti Triumph Scrambler 1200 XE, Vespa Sei Giorni Limited Edition, hingga sepeda Polygon dengan harga belasan juta.
Kehidupan pribadi Dedi yang penuh kendaraan mahal inilah yang membuat sikap penolakannya terhadap mobil dinas baru jadi kontras. Sebagian masyarakat melihat langkah tersebut sebagai teladan kesederhanaan, sementara sebagian lain menilai hal itu wajar mengingat koleksi pribadinya sudah jauh melampaui fasilitas dinas.
Baca Juga: Empat Pelaku Penculikan Kepala Cabang Bank Ditangkap, Satu Orang Masih Buron
Meski begitu, Dedi menegaskan bahwa fokus utamanya bukan soal mobil, melainkan soal program nyata untuk meningkatkan kesejahteraan warga Jawa Barat.