spill-news

Bikin terheran, kronologi kepala sekolah SD Negeri 2 Pasirtangkil minta ganti rugi meja yang rusak ke ortu murid

Kamis, 1 Mei 2025 | 13:07 WIB
kronologi viralnya kepsek minta ganti rugi meja rusak

BOGORINSIDER.com --Seorang siswa kelas 4 di SD Negeri 2 Pasirtangkil, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten, menjadi pusat perhatian setelah diduga merusak fasilitas sekolah berupa meja dan kursi.

Dugaan tersebut berujung pada permintaan ganti rugi dari pihak sekolah yang ditujukan kepada orang tua siswa.

Menanggapi permintaan tersebut, Arta Grace, orang tua dari siswa yang bersangkutan, akhirnya bersedia mengganti meja dan kursi yang diklaim rusak akibat ulah anaknya. Ia membeli satu set baru dengan harga Rp400.000 dan mengantarkannya langsung ke sekolah sejauh 200 meter dari rumahnya. "Uang segitu bagi saya sangat besar, bisa untuk beli beras," tutur Arta lirih saat diwawancarai pada Senin (28/4/2025).

Namun, Arta menyatakan kekecewaannya atas tuduhan sepihak yang ditujukan kepada anaknya. Ia menyebut bahwa kondisi meja dan kursi di sekolah memang sudah rusak sebelum digunakan putrinya.

Baca Juga: Kasus bocah SD diminta ganti rugi meja di Lebak Banten tuai kecaman, Bupati turun Tangan

“Fasilitas sekolah memang sudah lama rusak, tapi malah orang tua yang disuruh mengganti. Apa memang begitu aturannya?” keluhnya.

Permintaan ganti rugi tersebut disampaikan oleh Kepala Sekolah SDN 2 Pasir Tangkil, Fifi Siti Rofikoh, melalui grup WhatsApp yang beranggotakan para guru dan wali murid. Arta mengaku sempat terkejut dengan cara komunikasi seperti itu. Meskipun sejumlah wali murid sempat menawarkan bantuan patungan, Arta tetap memilih untuk menanggung seluruh biaya sebagai bentuk tanggung jawab.

Kisah ini memunculkan pertanyaan lebih luas tentang transparansi dan keadilan dalam pengelolaan fasilitas pendidikan, serta cara penyampaian kebijakan oleh pihak sekolah terhadap orang tua siswa.

Dalam perjalanan tersebut, Arta menuliskan pesan pada meja yang dibelinya, "Meja ini dapat dibeli oleh orangtua karena disuruh mengganti," sebagai bentuk klarifikasi atas peristiwa yang terjadi.

"Saya berjalan sejauh itu karena disuruh mengganti oleh kepala sekolah di grup kelas. Saya bersedia tanggung jawab," kata Arta.

Baca Juga: Mengharukan, bocah kelas 5 SD tempuh perjalanan dari Riau ke Bandung seorang diri demi temui ibu

Ia menambahkan bahwa niat untuk mengganti muncul setelah dirinya menerima teguran di grup WhatsApp yang mengingatkan orang tua murid untuk tidak membiarkan anak merusak fasilitas sekolah.

Ketika dikonfirmasi, Wali Kelas 4 SDN 2 Pasir Tangkil, Joharnesa, mengaku tidak mengetahui permintaan ganti rugi yang diajukan oleh kepala sekolah.

"Tidak tahu saya, itu juga langsung ada di grup saja, nggak bilang ke sini," ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB