Dedi menambahkan bahwa sikap hidup sederhana seharusnya menjadi pegangan bagi masyarakat yang sedang berjuang secara ekonomi.
“Kenapa miskin tapi bergaya? Orang miskin tuh harus prihatin, membangun masa depan. Seluruh pengeluaran ditekan, digunakan untuk hal positif seperti bisnis atau pengembangan diri,” katanya.
Dalam forum tersebut, Dedi juga membuka ruang diskusi dengan para tamu yang hadir, sebagian besar merupakan orang tua siswa. Mayoritas dari mereka menyatakan dukungan terhadap kebijakan penghapusan kegiatan seperti outing class dan wisuda yang dinilai hanya menjadi beban finansial bagi keluarga.