BOGORINSIDER.com --Nama Wirda Mansur, putri dari Ustaz Yusuf Mansur, kembali menjadi perbincangan publik setelah viralnya unggahan di media sosial X yang menagih utang kepada dirinya.
Seorang pengguna dengan nama akun "basoikangerobak" mengaku sebagai anggota bisnis yang pernah dijalankan oleh Wirda.
Dalam unggahannya, akun tersebut menulis surat terbuka yang meminta Wirda untuk melunasi utangnya.
Unggahan yang dikutip pada Senin (17/2/2025) itu menyebutkan bahwa tagihan tersebut berkaitan dengan komunitas bisnis bernama Milenial Anti Bokek (MAB), yang didirikan oleh Wirda.
Baca Juga: Ketua DPRD angkat bicara terkait viralnya ASN PUPR Kutai joget hingga naik meja
Bisnis ini mengharuskan setiap anggotanya membayar Rp100 ribu untuk bergabung. Diketahui, lebih dari 90 ribu orang telah menjadi anggota MAB sebelum bisnis tersebut berhenti beroperasi dalam dua tahun terakhir tanpa kejelasan lebih lanjut.
Akun tersebut menyatakan bahwa ia terpaksa mengungkap masalah ini di media sosial karena tidak mendapat respons dari Wirda.
Ia juga menyindir gaya hidup Wirda yang kerap bepergian ke luar negeri dan menggunakan iPhone 16, meskipun masih memiliki kewajiban finansial terhadap para anggota bisnisnya.
Sebelumnya, Wirda Mansur juga pernah terlibat dalam berbagai kontroversi, termasuk mengenai riwayat pendidikannya.
Wanita bernama lengkap Wirda Salamah Ulya Mansur ini diketahui pernah bersekolah di tingkat SMP di Yordania, tetapi hanya bertahan selama satu tahun sebelum pindah ke Amerika Serikat.
Baca Juga: Kontroversi Wirda Mansur anak Ustaz Yusuf Mansur dari dugaan penipuan hingga klaim fantastis
Di negara tersebut, ia juga tidak menyelesaikan sekolahnya dan akhirnya mengikuti ujian Paket B di Indonesia.
Setelah itu, Wirda melanjutkan pendidikan setara SMA di Inggris, namun kembali tidak menyelesaikannya dan memilih pulang ke Indonesia untuk mengikuti ujian Paket C.
Ia juga pernah terdaftar sebagai mahasiswa S1 Business Enterprise di University of Birmingham (UoB) serta sempat menempuh studi S1 Business Management di sebuah universitas di Singapura, tetapi tidak menyelesaikannya.