BOGORINSIDER.com --Dodi Romdani, seorang kepala desa di Ciamis, Jawa Barat, tengah menjadi sorotan publik setelah mengambil keputusan yang tidak biasa.
Dodi Romdani memilih untuk melepaskan jabatannya sebagai Kepala Desa Sukamulya, Kecamatan Purwadadi, guna bekerja di Jepang.
Keputusan ini menarik perhatian banyak pihak, mengingat masa jabatannya masih tersisa dua tahun lagi dan baru berjalan satu periode.
Pengunduran dirinya pada tahun 2024 memicu beragam respons dari masyarakat. Sebagian besar menilai keputusan Dodi sebagai langkah yang tepat.
Pasalnya, menjadi kepala desa di Indonesia bukanlah tugas yang mudah, sementara pendapatan yang diterima juga relatif kecil.
Sebagai perbandingan, gaji di Jepang bisa mencapai sepuluh kali lipat lebih besar dibandingkan dengan penghasilan seorang kepala desa di Indonesia.
Keputusan ini bukan tanpa latar belakang. Sebelum menjabat sebagai kepala desa, Dodi Romdani sudah memiliki pengalaman sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) di Jepang.
Setelah beberapa waktu menjalankan tugas sebagai kepala desa, ia mendapatkan tawaran untuk kembali bekerja di negeri Sakura.
Tawaran tersebut datang dari tempat kerjanya yang lama, yang masih menginginkan jasanya.
"Tempat kerjanya dulu memanggilnya kembali untuk berangkat ke Jepang," ungkap Kepala Bagian Hukum Setda Ciamis, Deden Nurhadana, seperti dikutip dari akun Instagram @ceritajepang pada Rabu (12/2/2025).
Baca Juga: Ada-ada saja Kepala Desa di Ciamis mengundurkan diri memilih bekerja di Jepang
Keputusan Dodi Romdani ini menjadi refleksi bagi banyak pihak mengenai kondisi kepala desa di Indonesia serta daya tarik pekerjaan di luar negeri yang menawarkan penghasilan lebih besar dan peluang yang lebih baik.
Sebelum mengundurkan diri, Dodi Romdani baru satu periode menjabat sebagai kepala desa.