BOGORINSIDER.com --Seorang siswa SMPN 7 Kota Mojokerto meninggal dunia akibat terseret ombak dan tenggelam di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta. Insiden tragis ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban.
Korban yang diketahui bernama Malven Yusuf berasal dari Lingkungan Balongrawe Gang Al-Azhar, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.
Ayah korban, Yosef, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pihak sekolah karena tidak mendapatkan penjelasan mengenai kronologi kejadian yang menyebabkan anaknya terseret ombak.
Baca Juga: Influencer Bro Ron bongkar dugaan penggelapan dana di Sekolah Bogor capai miliaran, netizen heboh!
Yosef juga menolak menandatangani surat perdamaian yang diajukan oleh pihak sekolah dan komite pada Rabu, 29 Januari 2025.
Ia merasa wali kelas anaknya terlalu terburu-buru menyodorkan surat tersebut di tengah suasana duka yang masih menyelimuti keluarga mereka.
"Saya tiba-tiba disodori surat dan diminta untuk membacanya serta menandatanganinya dengan segera," ujar Yosef kepada wartawan saat ditemui di rumah duka pada Kamis, 30 Januari 2025.
Baca Juga: Ramalan Denny Darko terkait Ruben Onsu lebih memilih Dessy Ratnasari daripada Sarwendah
Menurut Yosef, isi surat tersebut menyatakan bahwa keluarga korban mengikhlaskan kepergian Malven dan tidak akan menuntut pihak sekolah secara hukum, serta menganggap kejadian tersebut sebagai kecelakaan laut.
Yosef merasa tindakan tersebut tidak menghormati kondisi emosional keluarga yang masih berduka.
"Ini sangat tidak sopan, apalagi baru dua hari sejak kejadian. Setelah tanda tangan, katanya akan diberikan santunan. Itu yang membuat saya marah, langsung saya sobek suratnya," tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa para guru yang ditanya terkait insiden ini tidak memberikan jawaban dan hanya diam.
Sementara itu, ibu korban, Istiqomah, mengaku sebelumnya sudah melarang anaknya untuk ikut dalam kegiatan outing class ke Pantai Drini. Namun, keputusan telah diambil, dan kini yang tersisa hanyalah penyesalan.