BOGORINSIDER.com --Nama Gus Miftah, seorang pendakwah sekaligus Utusan Khusus Presiden, kini tengah ramai diperbincangkan setelah sebuah video menunjukkan dirinya menghina seorang penjual es teh yang menjajakan dagangannya di sebuah acara yang dihadirinya. Peristiwa tersebut memicu berbagai reaksi di kalangan masyarakat.
Ternyata, kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya. Sebuah video lama dari tahun 2019 yang kembali diunggah oleh akun TikTok @/muhammadabdurroza67 memperlihatkan insiden saat Gus Miftah menyinggung seorang penjual es teh di tengah ceramahnya.
Dalam video tersebut, Gus Miftah terlihat terganggu dengan kehadiran penjual es teh yang melayani jamaah di lokasi.
Baca Juga: Willie Salim tunjukkan kepedulian pada penjual es teh viral, berikan bantuan Rp100 juta
Pendakwah bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman itu terdengar menggunakan bahasa Jawa untuk menegur si penjual.
Ia menyebut bahwa tindakan penjual es teh tersebut tidak beretika karena melangkahi para jamaah.
“Beda dari bakul es teh, blas gak punya akhlak, malah nginjak-nginjak kepalanya jamaah,” ucap Gus Miftah, seperti dikutip dari Suara.com pada Rabu (4/12/2024). Ucapan tersebut disambut tawa oleh para jamaah yang hadir, tetapi ekspresi penjual es teh berubah menjadi masam.
Penjual es teh itu sempat membalas dengan meneriakkan permintaan untuk bersalaman setelah acara selesai.
"Pak, pak, mengko ora salim po (nanti tidak bersalaman kah), pak?" teriaknya. Namun, Gus Miftah justru melanjutkan olokannya kepada penjual tersebut.
Baca Juga: Silsilah keluarga Gus Miftah dikulit netizen, benarkah bukan dari anak Kiai?
Video ini kembali memicu diskusi di media sosial mengenai cara seorang tokoh publik bersikap terhadap masyarakat kecil.
Banyak yang menyayangkan tindakan tersebut, sementara sebagian lainnya menganggapnya sebagai candaan belaka.
"Cerewet wae, dibilangin ga punya akhlak, udah muka pas-pasan," tambah dia sambil tertawa, masih dalam bahasa Jawa.
Tentu saja ucapan Gus Miftah tersebut langsung menimbulkan berbagai tanggapan di kolom komentar. Termasuk mereka yang ikut sakit hati mendengarnya.