BOGORINSIDER.com --Belakangan, nama Gus Miftah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Sosoknya mencuri perhatian publik setelah tersebarnya sebuah video kontroversial.
Dalam video tersebut, Gus Miftah tampak memberikan ceramah di Magelang, Jawa Tengah, yang diselingi candaan yang dianggap menghina seorang penjual es.
Peristiwa ini terjadi saat acara selawatan di Lapangan Drh Soepardi, Kecamatan Mungkid, pada Rabu (20/11/2024).
Tindakannya menuai kecaman dari warganet, yang menganggap candaan tersebut tidak pantas disampaikan dalam ceramah.
Baca Juga: Puluhan ribu orang tanda tangani petisi desak Presiden Prabowo untuk copot pangkat Gus Miftah
Namun, di balik kontroversi ini, Gus Miftah adalah sosok yang memiliki latar belakang menarik dan perjalanan dakwah yang unik.
Mengenal Gus Miftah: Dari Keturunan Ulama hingga Pendakwah Kaum Marginal
Gus Miftah, yang memiliki nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman, lahir pada 5 Agustus 1981 di Lampung. Ia merupakan keturunan kesembilan dari Kiai Ageng Hasan Besari, pendiri Pondok Pesantren Tegalsari di Ponorogo.
Pada tahun 2011, Gus Miftah mendirikan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta. Pesantren ini memiliki fokus khusus dalam memberikan pendidikan agama kepada kaum marginal. Nama "Ora Aji" berasal dari bahasa Jawa yang berarti "tidak berarti," mengandung filosofi bahwa hanya ketakwaan yang memiliki nilai di mata Allah, bukan status sosial atau jabatan seseorang.
Gaya Dakwah Unik yang Mendobrak Tradisi
Gus Miftah dikenal dengan pendekatan dakwah yang berbeda. Ia sering mengadakan pengajian di tempat hiburan malam dan lokalisasi, seperti di Pasar Kembang, Yogyakarta.
Baca Juga: Gaya hidup mewah Gus Miftah dan kesederhanaan Gus Baha hingga jam tangan yang jadi sorotan
Langkah ini dimulai ketika ia menemukan bahwa banyak pekerja dunia malam sulit mendapatkan akses pembelajaran agama di tempat lain.
Ia juga aktif di media sosial dengan jutaan pengikut, menjadikannya salah satu pendakwah yang memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan pesan-pesan keagamaannya.