Menurutnya, saat di depan Densu dirinya lebih tenang karena setelah salat.
"Tapi saya menahan diri, emang makna setelah salat itu tenang jadi mungkin Densu melihat wajah saya bukan pelawan atau perang, kebetulan bertepatan saya selesai salat," tuturnya.
"Saat bertemu diawali dengan pertanyaan dia (Densu) apakah Farhat akan menghajar saya, saya tanya juga dia bilang 't*i' itu apa," sambungnya.
"Saya pikir namanya tamu saya muliakan juga, Saya berpikir arahnya positif," imbuhnya.
Sementara, Farhat juga menjelaskan kalimat yang dilontarkannya soal 'hajar' dan 'pukul' Denny Sumargo.
"Saya ketemu teman-teman wartawan bilang Densu nantang berantem, emang jaman purbakala, kemudian kami jelaskann kalimat hajar dan pukul," terangnya.
"Kalimat 'hajar' yang saya katakan itu kan karena kami punya LSM hajar, artinya hukum jaminan rakyat, kemudian 'pukul' itu dari kalimat PKL (pembela kaum lemah'," jelasnya.