BOGORINSIDER.com --Pengacara Marc Agnifilio memberikan penjelasan mengenai penemuan 1.000 botol baby oil dan pelumas di rumah Sean "Diddy" Combs.
Temuan tersebut terjadi saat pihak kepolisian menggeledah kediaman rapper yang dikenal sebagai P Diddy di Miami, Florida, serta Los Angeles, California, pada Maret 2024.
Agnifilio, yang secara rutin menjenguk Diddy yang saat ini masih ditahan di Brooklyn (MDC), mengungkapkan bahwa kliennya sedang menunggu jadwal sidang terbaru setelah dua upaya untuk mendapatkan pembebasan dengan jaminan ditolak oleh Majelis Hakim.
Baca Juga: Deretan nama artis Hollywood menjadi korban asusila P Diddy Rapper Amerika Serikat
Dalam keterangannya, ia menjelaskan kondisi terkini Diddy di dalam penjara, yang menghadapi dakwaan serius terkait kekerasan, perdagangan seks, dan prostitusi.
"Dia sangat fokus, bersemangat, kerap menolong, dan percaya diri. Kami akan melalui semua ini dengan pembelaan yang kami lakukan setiap hari. Semangatnya relatif baik," ujar Agnifilio.
Dari informasi yang beredar, baby oil dan pelumas tersebut diduga merupakan bagian dari "Freak Off," yang merupakan istilah untuk acara pesta seks yang diadakan oleh Sean Diddy Combs.
Dalam acara tersebut, konon korban perdagangan seks yang dituduhkan kepada Combs dipaksa berhubungan dengan pekerja seks komersial.
Baca Juga: Skandal asusila P. Diddy banyak selebriti hollywood terlibat dalam kontroversi besar
Bahkan, Combs dituding sering merekam sesi tersebut dan menggunakannya untuk memeras korban.
Berdasarkan dakwaan, Combs yang berusia 54 tahun bersama asistennya, staf keamanan dan staf perusahaannya, Combs Enterprise, memfasilitasi penyelenggaraan Freak Off.
Dakwaan itu juga menyebut ruangan-ruangan yang digunakan untuk acara tersebut dipenuhi dengan "zat-zat pengendali, baby oil, pelumas, linen tambahan, dan penerangan."
Baca Juga: Justin Bieber muncul di tengah kontroversi P Diddy hingga fans khawatir dengan kesehatan mentalnya
Para pegawai Combs disebut bertugas untuk membersihkan ruangan setelah acara dan memesan minuman keras, serta menyediakan uang tunai untuk musisi tersebut menyawer para pekerja seks.
Selama Freaks Out, Combs disebut "memukul, menendang, melempar benda, dan kadang-kadang menyeret rambut korban". Tindakan kekerasan tersebut juga disertai aksi lainnya untuk memastikan ia menguasai korbannya.
Dokumen pengadilan tersebut juga mengatakan luka yang disebabkan oleh kekerasan di acara itu butuh berhari-hari hingga berminggu-minggu untuk pulih.