BOGORINSIDER.com --Presenter Raffi Ahmad merespons kritik yang ditujukan tidak hanya kepada dirinya tetapi juga kepada keluarganya, setelah dituduh tidak pro-rakyat.
Tuduhan ini muncul karena Raffi tidak mengikuti langkah teman-teman selebritas lainnya yang ikut serta dalam demonstrasi menolak revisi UU Pilkada atau mengunggah 'Peringatan Darurat' dengan simbol Garuda biru.
Raffi memahami bahwa dari puluhan juta pengikut di media sosialnya, tidak semua dari mereka menyukainya dan keluarganya.
Baca Juga: Rekomedasi Desain Rumah Dengan Lahan yang Lebar
"Aku pun sangat memahami bahwa memiliki followers terbanyak di Asia Tenggara dan peringkat 55 di dunia dengan lebih dari 70 juta followers, pasti ada yang suka dan tidak suka, termasuk akun-akun yang tidak asli," ungkap Raffi dalam tayangan FYP Trans7.
Raffi Ahmad juga menyadari adanya risiko dari popularitasnya.
"Kadang ada sisi positif, tetapi kadang juga ada sisi negatifnya. Dalam banyak followers itu, pasti ada penyusup yang tidak suka dan ingin menjatuhkan aku," lanjutnya.
Oleh karena itu, Raffi merasa perlu berhati-hati dalam setiap unggahan di media sosialnya.
Baca Juga: Raffi Ahmad diancam boikot dituduh tak empati malah memilih dukung penguasa
"Saya harus menyaring setiap informasi, terutama yang berkaitan dengan urusan negara. Tidak ada niatan untuk terlambat dalam beraksi," ucap Raffi.
Raffi Ahmad menambahkan bahwa saat membantu adiknya yang mencalonkan diri di Bandung Barat, kebetulan itu terjadi pada hari yang sama dengan demonstrasi yang berlangsung pada Kamis (22/8/2024).
"Saat teman-teman lain berdemo, aku ada di Bandung untuk urusan adikku yang juga sedang mencalonkan diri. Kebetulan di sana juga ada Mas Gibran dan Pak Zulkifli Hasan, tapi orang-orang malah berpikir negatif," tuturnya.
Baca Juga: Berikut deretan artis pro rezim dan pro rakyat salah satunya Raffi Ahmad
Oleh sebab itu, seperti kasus-kasus lain yang selalu menyeret namanya tapi tak terbukti, Raffi hanya percaya bahwa cepat atau lambat apa pun yang ditudingkan padanya juga akan terungkap kebenarannya.