BOGORINSIDER.com --Fernando Emas, seorang pengamat politik dan Direktur Rumah Politik Indonesia, mengkritisi keputusan Partai Gerindra dalam mendukung komika Marshel Widianto sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Pilkada 2024.
Menurut Fernando, Marshel dianggap sebagai figur kontroversial yang sulit untuk meraih dukungan elektoral di Pilkada Tangsel, terutama setelah terlibat dalam kasus konten porno Dea OnlyFans.
Fernando juga menyoroti kontroversi yang semakin memanas setelah Nikita Mirzani menyampaikan kritik terhadap sikap Marshel.
Baca Juga: 4 kontroversi Marshel Widianto hingga beli konten only fans, berdampak ke Pilkada 2024 diakah?
Menurut Fernando, kasus Dea OnlyFans dapat merusak citra Marshel dan memperkecil peluangnya untuk memenangkan Pilkada Kota Tangerang Selatan.
Meski demikian, Fernando mengakui bahwa Partai Gerindra pasti telah melakukan kajian mendalam sebelum memberikan dukungan kepada Marshel.
Terlebih lagi, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, telah memberikan penjelasan terkait rencana tersebut.
Fernando berpendapat bahwa Partai Gerindra mungkin percaya bahwa popularitas Marshel dapat diimbangi dengan elektabilitasnya untuk memenangkan Pilkada Kota Tangerang Selatan.
Fernando juga menekankan pentingnya bagi Gerindra untuk berkoalisi dengan partai lain guna memenuhi ambang batas dukungan dan mengusung kandidat di Pilkada Tangsel 2024.
Berdasarkan hasil Pileg DPRD Tangsel, Gerindra berpotensi berkoalisi dengan PKS dan PDIP.
Sementara itu, Golkar merupakan satu-satunya partai yang dapat mengusung kandidat di Pilkada Tangsel 2024 tanpa berkoalisi dengan partai lain.
Baca Juga: Berani mencalonkan diri menjadi Wakil Walikota Tangerang Selatan, sederet kekayaan Marshel Widianto
Fernando meramalkan bahwa Partai Golkar kemungkinan akan kembali mengusung Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan pada Pilkada November 2024.