BOGORINSIDER.com --Peristiwa tragis berujung meninggalnya Vina dan Eky ini membawa hikmah tersendiri bagi beberapa pihak, termasuk Pegi Setiawan, pemuda asal Cianjur yang viral karena memiliki nama yang sama dengan tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon tersebut.
Baru-baru ini Kang Dedi Mulyadi (KDM) berkunjung ke rumah Pegi di Cianjur.
Pegi merupakan anak sulung dari pasangan Cecep dan Elis, lahir dan besar di Cianjur, bahkan belum pernah ke Cirebon dimana kedua korbannya kehilangan nyawa secara tragis.
Baca Juga: Jejak Digital Pegi Setiawan pada tahun 2016 di kulik saat kejadian kasus pembunuhan Vina Cirebon
Untuk memperjelas, KDM meminta Pegi menunjukkan seluruh dokumennya, mulai dari akta kelahiran hingga ijazah sekolah.
Dari pemeriksaan akta kelahiran, terungkap bahwa Pegi terdaftar sebagai perempuan, bukan laki-laki, karena kesalahan teknis.
Soal ijazahnya semua cocok, kecuali ijazah SMK. Pegi belum mendapatkannya karena masih ada tunggakan biaya sekolah yang harus dilunasi.
“Saya lulus tahun 2016 dari SMK Al Hasyimiyah jurusan Teknik Jaringan Komputer,” kata Pegi Cianjur.
Baca Juga: Kembali ditemukan sosok Pegi Cianjur, Polisi ungkap fakta dikasus pembunuhan Vina Cirebon
Soal keterlibatannya dalam geng motor, Pegi mengaku bergabung dengan Moonraker pada 2017 karena saat itu ada larangan bagi pelajar untuk bergabung. Dia tertarik dengan aktivitas positif yang dirasakan dalam Moonraker.
“Saya tidak punya sepeda motor karena banyak yang tidak ada yang ikut. Jadi, saya berkendara bersama teman-teman. Di Moonraker ini banyak kegiatan positifnya, selama puasa kami sering berbagi jajan. Tidak pernah ada konflik. Saya tidak pernah bepergian ke luar. kotanya, kebanyakan di sekitar Cianjur,” jelas Pegi.
Akibat tak terduga dari tragedi Vina dan Eky memberi pencerahan pada kehidupan Pegi, mengungkap detail-detail yang menyita perhatian dan sorotan publik.
Saat Pegi melewati masa yang penuh tantangan ini, hal ini menjadi pengingat bagaimana kejadian tak terduga dapat membentuk perjalanan seseorang dengan cara yang tidak terduga.