BOGORINSIDER.com --Dampak kasus pembunuhan Vina Cirebon, mulai dari orang pertama yang dituduh melakukan penyerangan terhadap Vina hingga dijuluki sebagai dalang, pencabutan status DPO oleh keluarga yang marah, hingga terungkapnya keterlibatan ayah Eky, Inspektur Rudiana, memberikan pencerahan baru atas kasus tersebut.
Ini menjadi berita yang paling banyak dibaca di tvOnenews.com dalam seminggu terakhir kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Kasus pemerkosaan dan pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon pada tahun 2016 terus menyita perhatian publik karena belum terselesaikan.
Munculnya fakta dan saksi baru semakin memperumit kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Banyak yang berpendapat bahwa orang yang ditangkap, Pegi Setiawan, bukanlah Pegi atau Perong yang dimaksud dalam kasus tersebut.
Perbedaan itu ditegaskan kuasa hukum Pegi Setiawan, Toni RM.
"Mereka menangkap Pegi alias Perong, tapi bukan klien kami Pegi Setiawan. Klien kami bukan Pegi alias Perong yang mereka maksud," tegas Toni dalam Catatan Demokrasi tvOne, Kamis (13/6/2024).
Dalam acara tersebut, Toni juga menyatakan bahwa sosok krusial dalam kasus Vina dan Eky bukanlah Pegi melainkan Andi.
Menurutnya kejadian pembunuhan dan pemerkosaan Vina itu terjadi karena sosok Andi.
Sempat beredar bahwa motif kasus Vina dan Eky ini terjadi karena masalah asmara. Namun hal itu seolah disangkal oleh Toni RM.
Baca Juga: Saksi Dede Kurniawan berikan satu bukti kelakuan Pegi Setiawan di malam kasus pembunuhan Vina
"Disebutkan bahwa pada Sabtu 27 Agustus 2016 sekitar pukul 19.30 WIB mereka bersebelas ini berkumpul di warung Ibu Nining. Kemudian mereka minum-minuman keras ya sejenus ciu, kemudian pindah ke Jalan SMPN 11 Perjuangan," kata Toni RM.
"Disitu sambil minum-minum Ansi yang DPO itu mengatakan bahwa ada masalah dengan geng XTC dan meminta bantuan kepada geng motor moonraker untuk mencari kelompok geng motor XTC," sambungnya.