BOGORINSIDER.com --Gunung Ruang di Sulawesi Utara (Sulut) meletus pada bulan April 2024. Gunung api ini, yang terletak di Kecamatan Tagulandang Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, telah mengalami beberapa letusan sejak tahun 1808.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara rutin memantau aktivitas Gunung Ruang di Sulut. Berikut adalah sejarah letusan Gunung Ruang dari tahun ke tahun:
Sejarah Letusan Gunung Ruang di Sulut Menurut data dari PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, letusan Gunung Ruang pertama kali tercatat pada tahun 1603.
Letusan juga terjadi pada tahun 1808, 1810, 1840, 1870, 1871, 1874, 1889, 1904, 1905, 1914, 1915, 1946, dan 1949. Sejak tahun 1808, interval letusan Gunung Ruang berkisar antara 1 hingga 30 tahun.
Setelah periode istirahat lebih dari lima puluh tahun, Gunung Ruang meletus kembali pada 25 September 2002, menghasilkan awan panas yang mengarah ke selatan.
Letusan ini bersifat eksplosif dan menyebabkan kerusakan pada lahan dan pemukiman, serta mengharuskan evakuasi penduduk.
Aktivitas Vulkanik Terbaru Gunung Ruang Dua belas tahun kemudian, pada bulan April 2024, Gunung Ruang kembali aktif.
Baca Juga: Pilih desain sofa minimalis lebih banyak muat untuk di duduki dengan 8 tips berikut ini
Letusan eksplosif terjadi pada Selasa, 16 April 2024 pukul 21.45 Wita. Menurut laporan terbaru dari PVMBG, berikut adalah perkembangan aktivitas Gunung Ruang:
Tanggal 15 April 2024 Setelah gempa tektonik pada 9 April 2024 dan 14 April 2024, yang dirasakan di sekitar Gunung Ruang, terjadi peningkatan jumlah Gempa Vulkanik Dalam.
Gempa ini terjadi sebanyak 42 kali hingga pukul 18.00 WITA pada 15 April. Gempa Vulkanik Dalam biasanya terkait dengan pergerakan magma dari kedalaman bumi ke permukaan.
Tanggal 16 April 2024 Letusan eksplosif Gunung Ruang terjadi pada 16 April 2024 pukul 21.45 Wita, dengan tinggi kolom erupsi diperkirakan mencapai 2.000 meter dari puncak.
Pada periode waktu tertentu, jumlah Gempa Vulkanik Dalam mencapai 198 kejadian dan terjadi 2 kali Gempa Tektonik Jauh. Pada periode berikutnya, jumlah Gempa Vulkanik Dalam meningkat menjadi 493 kejadian, dengan beberapa gempa dangkal dan gempa tektonik lokal terjadi.