BOGORINSIDER.com --Sambil membawa dua karung duku berukuran besar, Adi Sutardi turun dari bus antar kota antar provinsi (AKAP) menuju Palembang di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, bersama istri dan kedua anaknya pada tanggal 15 April 2024.
Wajahnya terlihat ceria dan penuh syukur karena berhasil kembali ke tanah perantauan dengan selamat dan sehat.
Meskipun begitu, Adi merasa bahwa perjalanan mudik tahun ini merupakan yang paling melelahkan sepanjang bertahun-tahun menggunakan bus.
Baca Juga: 9 Tips inspirasi wajib banget kamu ikuti desain ruang tamu outdoor bikin nuansa rumah semakin aduhai
Ia beberapa kali terjebak macet di berbagai titik perjalanan menuju Palembang, mulai dari jalur darat, pintu masuk dermaga, hingga antrian masuk ke kapal di Pelabuhan Bakauheni.
"Kami terjebak macet di pelabuhan, harus menunggu lama untuk kapal, dan juga di dermaga. Kami masuk pelabuhan pukul 09.00 WIB, tapi baru bisa masuk kapal pukul 18.00 WIB," ujar Adi saat berada di Terminal Kalideres, Senin.
Pemudik asal Muara Dua, Sumatera Selatan, tersebut mengatakan bahwa mereka menggunakan kapal selama 3,5 jam untuk mencapai tujuan akhir.
Menurutnya, perjalanan mudik tahun ini jauh lebih lambat dari biasanya, dan itu membuatnya merasa sangat lelah.
"Seharusnya kami sampai pukul 08.00 WIB, tapi kemarin malam kami terlambat di pelabuhan. Kami sampai di Bakauheni pukul 20.00 WIB, tapi baru bisa naik kapal pukul 01.00 WIB, dan biasanya perjalanan kapalnya hanya 3,5 jam," katanya.
"Kami juga harus menunggu lama saat turun dari kapal, sehingga kami baru sampai di sini jam segini (pukul 14.00 WIB)," tambahnya.
Totalnya, Adi merasa perjalanan dari Palembang ke Jakarta memakan waktu 24 jam penuh.
Meskipun begitu, dia tidak kehilangan semangat untuk melakukan mudik menggunakan bus karena biayanya lebih murah dan aksesnya lebih dekat ke kampung halamannya.