BOGORINSIDER.com --Bareskrim Polri telah melakukan penahanan terhadap Dito Mahendra setelah berhasil menangkapnya di Bali pada Jumat dini hari (8/9).
Penahanan ini dilakukan dalam rangka penyelidikan kasus dugaan kepemilikan senjata api.
Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, mengumumkan bahwa Dito Mahendra telah ditahan selama 20 hari ke depan dan saat ini telah menjadi tersangka.
"Mulai hari ini, Dito menjadi tahanan Bareskrim," ujarnya kepada media di Mabes Polri pada Jumat (8/9).
Djuhandhani Rahardjo Puro juga menyebut bahwa tim penyidik telah menyerahkan satu senjata api yang ditemukan saat penangkapan Dito di Bali kepada Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) untuk memverifikasi apakah senjata tersebut asli atau tidak.
"Jenis senjata akan diumumkan setelah saya serahkan ke labfor. Senjata tersebut ditemukan beserta amunisinya," katanya.
Dito Mahendra sebelumnya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) oleh Bareskrim Polri karena sering absen dari pemanggilan sebagai tersangka dalam kasus dugaan kepemilikan senjata api.
Kasus kepemilikan senjata api ilegal ini bermula dari penemuan 15 senjata api oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat melakukan penggeledahan di kediaman Dito di Jakarta Selatan pada tanggal 13 Maret lalu.
Dalam perkara ini, Dito dijerat dengan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api.
Penyidik Bareskrim Polri baru berhasil menangkap Dito pada 8 September dini hari ini. Dito ditangkap di wilayah Bali dan langsung di bawa menuju Bareskrim Polri untuk diperiksa.
Bareskrim Polri juga tengah mengusut sejumlah pihak termasuk Nindy Ayunda yang diduga ikut membantu pelarian tersangka Dito Mahendra di kasus kepemilikan senjata api ilegal.