MIRIS! gaya AG sambil menghisap rokok santai menyaksikan penganiayaan David dilakukan Dandy

BOGORINSIDER.com --Rekonstruksi kasus penganiayaan terhadap korban Cristalino David Ozora atau David yang dieksekusi oleh Mario Dandy digelar di Kompleks Green Permata Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (3/10).

Dalam rekonstruksi ini, Mario Dandy dan Sean Lukas tampil di TKP sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan korban David tersebut.

Sementara AG yang baru-baru ini disebut sebagai pelaku tidak hadir di pengadilan karena masih di bawah umur.

Baca Juga: Lakukan adegan rekontruksi penganiayaan David, gaya Dandy bikin salfok netter tetap stylish harga jutaan

"Dalam proses rekontruksi ini mencari keidentikan dalam berbagai alat bukti yang ada baik dari keterangan saksi, tersangka, digital forensik yang diperoleh dari hp maupun cctv. Dalam beberapa alat bukti ini kita bisa lihat bagaimana berbagai peranan dari masing-masing tersangka yang ada di TKP tersebut," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.

Dari rekonstruksi diketahui penganiayaan bermula saat Mario Dandy meminta David push-up sebanyak 50 kali. Namun, saat itu David hanya sanggup melakukan 20 kali push-up.

Adegan selanjutnya, Dandy meminta David melakukan posisi 'sikap tobat'. Dandy juga meminta Shane mengarahkan ponselnya ke David yang akan ia aniaya.

Baca Juga: Rizky Billar angkat bicara aksi dorong-dorongan dengan Lesti Kejora berujung KDRT: dia jatuh ketepis..

Saat adegan itu, AG tampak menyaksikan di dekat Shane. AG lalu mengambil rokok untuk dinyalakan dan kemudian mengisapnya.

"Setelah mengambil korek, anak AG menyalakan rokok dengan posisi korban masih sikap tobat," ungkap penyidik saat rekonstruksi berlangsung.

Sementara itu, AG, kekasih Mario Dandy Satrio resmi ditangkap dan ditahan pihak kepolisian di Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial (LPKS) Cipayung, Jakarta Timur.

Baca Juga: Bak tidak kapok dua kali ditangkap atas kasus narkoba jenis sabu, Ammar Zoni akan menjalani rehabilitasi

AG resmi ditahan sejak Kamis (9/3) kemarin dan rencananya akan diperpanjang selama satu pekan ke depan.

Keputusan tersebut berdasarkan keputusan para penyidik yang berdasar pada undang-undang soal peradilan anak mengingat usia AG masih 15 tahun.***