Suku Bunga Turun, Apa Dampaknya untuk KPR dan UMKM?

photo author
- Kamis, 18 September 2025 | 16:04 WIB
"BI pangkas suku bunga 2025, harapan baru bagi UMKM dan calon pembeli rumah." (Foto/ Pinterest)
"BI pangkas suku bunga 2025, harapan baru bagi UMKM dan calon pembeli rumah." (Foto/ Pinterest)

BOGORINSIDER.com – Bank Indonesia (BI) resmi memangkas suku bunga acuan menjadi 4,75% pada September 2025. Kebijakan ini membawa harapan besar, terutama bagi pelaku UMKM dan masyarakat yang sedang merencanakan kredit rumah.

Suku bunga rendah identik dengan biaya pinjaman yang lebih murah. Artinya, beban cicilan kredit baik untuk konsumsi maupun usaha menjadi lebih ringan. Namun, seberapa besar dampak nyata kebijakan ini bagi masyarakat?

Dampak pada Kredit Rumah (KPR)

  1. Cicilan Lebih Ringan
    Penurunan suku bunga bisa mengurangi jumlah cicilan bulanan KPR. Misalnya, bunga kredit 10 tahun bisa turun 0,25%–0,5%, membuat total beban pembiayaan lebih rendah.
  2. Akses Lebih Mudah
    Bank biasanya lebih agresif menawarkan produk KPR ketika bunga turun, sehingga masyarakat berpenghasilan menengah punya peluang lebih besar memiliki rumah.
  3. Dorongan ke Sektor Properti
    Penjualan rumah bisa meningkat karena permintaan kredit tumbuh, memberi multiplier effect pada sektor konstruksi dan bahan bangunan.

Baca Juga: BI Turunkan Suku Bunga, Begini Efeknya ke UMKM dan Masyarakat

Dampak pada UMKM

  1. Kredit Modal Kerja
    UMKM yang mengajukan pinjaman modal kerja akan diuntungkan. Bunga pinjaman lebih rendah berarti margin keuntungan bisa lebih terjaga.
  2. Ekspansi Usaha
    Suku bunga rendah mendorong UMKM lebih percaya diri memperluas usaha, membuka cabang baru, atau menambah tenaga kerja.
  3. Likuiditas Lebih Baik
    Dengan cicilan lebih ringan, pelaku usaha bisa mengalokasikan dana untuk inovasi dan meningkatkan daya saing.

Tantangan yang Masih Ada

Namun, penurunan bunga tidak serta merta langsung terasa:

  • Perbankan butuh waktu untuk menyesuaikan bunga kredit.
  • Tidak semua bank langsung menurunkan bunga KPR/UMKM.
  • Risiko inflasi bisa menekan daya beli masyarakat jika harga pangan dan energi naik.

Suara dari Lapangan

Seorang pelaku UMKM di Bandung, Rina (35), mengaku optimis dengan kebijakan BI. “Kalau cicilan kredit modal bisa turun, saya bisa tambah pekerja untuk usaha konveksi. Itu membantu sekali,” ujarnya.

Sementara, calon pembeli rumah di Depok, Andi (29), berharap bunga KPR segera turun. “Kalau cicilan lebih ringan, saya bisa realisasikan rencana beli rumah tahun ini,” katanya.

Baca Juga: Perdebatan Mandat BI 2025: Antara Inflasi, Rupiah, dan Pertumbuhan

Turunnya suku bunga BI memberi harapan baru bagi UMKM dan masyarakat yang ingin memiliki rumah. Meski dampaknya tidak instan, tren ini bisa menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.

Yang perlu dicatat, efektivitas kebijakan ini akan sangat tergantung pada kecepatan perbankan merespons dengan menurunkan bunga kredit di lapangan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faizal khoirul imam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X