BOGORINSIEDER.com --Anggota DPR RI sekaligus publik figur, Nafa Urbach, menyatakan dukungannya terhadap kebijakan pemberian tunjangan rumah sebesar Rp50 juta bagi para anggota dewan.
Menurutnya, tunjangan tersebut penting, terutama bagi anggota yang berasal dari luar Jakarta.
Dalam sebuah video live yang viral di TikTok baru-baru ini, Nafa menjelaskan bahwa sebagian besar anggota DPR tidak lagi mendapatkan fasilitas rumah dinas.
Akibatnya, banyak dari mereka memilih menyewa rumah atau kontrakan di sekitar Kompleks Parlemen Senayan demi menghindari kemacetan ibu kota.
“Dewan itu tidak dapat rumah jabatan karena banyak yang berasal dari luar kota. Jadi mereka kontrak rumah dekat Senayan agar lebih mudah ke kantor,” ujar Nafa dalam video tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa tunjangan rumah diberikan sebagai bentuk kompensasi atas ditiadakannya rumah jabatan.
“Sekarang rumah jabatan sudah dikembalikan ke pemerintah. Jadi, diganti dengan tunjangan kontrakan,” jelas anggota DPR dari Fraksi NasDem itu.
Baca Juga: Rencana Tri Adhianto Wujudkan Kota Hijau di Bekasi
Nafa turut menceritakan pengalamannya menghadapi kemacetan saat berangkat dari kediamannya di Bintaro menuju Senayan.
“Saya sendiri tinggal di Bintaro, dan macetnya luar biasa. Baru setengah jam di jalan saja sudah terjebak macet,” tuturnya.
Selain itu, isu mengenai besaran gaji anggota DPR juga kembali mencuat. Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, menampik kabar bahwa anggota dewan menerima gaji hingga Rp158 juta per bulan.
Menurut Adies, gaji pokok anggota DPR hanya sekitar Rp6 juta hingga Rp7 juta, sementara sisanya merupakan berbagai tunjangan.
Ia menyebutkan bahwa kenaikan tunjangan yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi.
Artikel Terkait
Komedian Mpok Alpa Tutup Usia, Perjuangan Melawan Kanker Payudara Hingga Harta Ludes
John LBF Berikan Beasiswa Rp300 Juta untuk Anak Mpok Alpa, Bentuk Balas Budi atas Kebaikan Semasa Hidup
Immanuel Ebenezer Terjerat OTT KPK, Kekayaan Melonjak Jadi Rp17,6 Miliar
Pesan Terakhir Mpok Alpa Sebelum Wafat, Gelisah Soal Susu Si Kembar dan Pendidikan Anak
Panggilan KPK terhadap Lisa Mariana