Ribuan mahasiswa gelar aksi unjuk rasa "Indonesia Gelap" di Jakarta evaluasi program Presiden Prabowo Subianto

BOGORINSIDER.com -- Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa bertajuk "Indonesia Gelap" di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Salah satu tuntutan utama mereka adalah evaluasi terhadap program unggulan Presiden Prabowo Subianto, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Presiden Mahasiswa BEM KM Institut Pertanian Bogor (IPB), Refa Reza, menegaskan bahwa pendidikan dan kesehatan seharusnya menjadi prioritas utama dibandingkan program MBG.

Baca Juga: Wirda Mansur kembali disorot, dugaan utang dan kontroversi pendidikan

"Pendidikan harus diprioritaskan, kesehatan harus diprioritaskan, Makan Bergizi Gratis hari ini hanya omong kosong semata," ujar Refa dalam aksi tersebut.

Senada dengan Refa, Ketua BEM Universitas Indonesia (UI), Iqbal Cheisa Wigunan, menyatakan bahwa program MBG perlu dievaluasi secara menyeluruh karena dinilai masih memiliki banyak kekurangan.

Hal serupa juga disampaikan oleh Koordinator BEM SI, Satria Naufal Putra Ansar, yang menegaskan bahwa evaluasi total harus dilakukan agar program ini dapat berjalan dengan baik dan tidak sekadar menjadi alat politik.

Selain menyoroti program MBG, para mahasiswa juga menuntut pemerintah untuk lebih memprioritaskan sektor pendidikan.

Baca Juga: Ketua DPRD angkat bicara terkait viralnya ASN PUPR Kutai joget hingga naik meja

BEM Universitas Negeri Jakarta (UNJ) misalnya, mendesak pemerintah untuk membatalkan kebijakan efisiensi anggaran pendidikan yang berdampak pada sekitar 600 ribu penerima manfaat Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP K).

Presiden BEM UNJ, Andika, menilai kebijakan ini dapat menghambat akses pendidikan tinggi bagi banyak mahasiswa dan meminta agar kebijakan tersebut dikaji ulang.

Di samping itu, mahasiswa juga mendesak pemerintah untuk mengembalikan program Kampus Merdeka, yang dinilai telah membantu pengembangan potensi mahasiswa di Indonesia.

Presiden Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (KM ITB), Idela Marwa Huwaida, menambahkan bahwa kebijakan pemerintah harus berbasis ilmu pengetahuan serta berpihak pada kepentingan rakyat.

Baca Juga: Kontroversi Wirda Mansur anak Ustaz Yusuf Mansur dari dugaan penipuan hingga klaim fantastis