BOGORINSIDER.com --Baru-baru ini, publik digemparkan oleh aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sekitar 235 pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Aksi ini berlangsung pada Senin, 20 Januari 2025, di lingkungan Kemdiktisaintek, dengan tujuan menyampaikan keluhan mereka kepada Presiden RI Prabowo Subianto.
Demonstrasi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap perlakuan yang dianggap tidak adil terhadap pegawai di kementerian tersebut.
Baca Juga: DPR beri respon terkait kasus Satryo Soemantri Brodjonegoro Kemendikti Saintek usai di demonstrasi
Menanggapi situasi ini, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri, akhirnya memberikan pernyataan resmi.
Ia menjelaskan bahwa dua tokoh utama dalam aksi tersebut, Neni dan Witno, merupakan bagian dari proses restrukturisasi internal yang sedang berlangsung di Kemdiktisaintek.
“Pada intinya, saya menyampaikan kepada mereka semua, baik jajaran saya maupun kedua tokoh aksi tersebut, bahwa kementerian kami ini sedang mengadakan restrukturisasi,” ujar Satryo, seperti dikutip dari Antara, Selasa, 21 Januari 2025.
Satryo menjelaskan bahwa restrukturisasi ini merupakan dampak dari perubahan struktur organisasi kementerian, yang sebelumnya bernama Kemendikbudristek menjadi Kemdiktisaintek.
Proses tersebut melibatkan pergeseran posisi staf dan karyawan untuk menyesuaikan peran, tugas pokok, dan fungsi (tupoksi) dengan kebutuhan organisasi yang baru. Ia juga menyebutkan bahwa beberapa posisi baru perlu diisi, sementara posisi yang sudah ada akan dievaluasi ulang.
Baca Juga: Profil dan karir Baskara Mahendra yang kini viral di sosial media digugat cerai Sherina Munar
Selain menyampaikan keluhan terkait restrukturisasi, para pegawai juga menuduh Menteri Satryo dan keluarganya bersikap arogan serta terlalu ikut campur dalam pengelolaan kementerian.
Dalam aksi tersebut, para pegawai mengenakan pakaian serba hitam sebagai simbol protes. Mereka membawa spanduk, karangan bunga, dan pesan-pesan kritik, serta menyanyikan lagu kebangsaan seperti “Indonesia Raya” dan “Bagimu Negeri”.
Salah satu pesan yang mencolok dalam aksi tersebut ditujukan langsung kepada keluarga Menteri Satryo, berbunyi, “Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri.”
Baca Juga: Kronologi ratusan ASN Kemdiktisaintek gelar unjuk rasa, protes pemecatan pegawai
Artikel Terkait
Ratusan ASN Kemdiktisaintek gelar demo terkait pemecatan mendadak hingga pengakuan ASN Neni Herlina
Bantah suaranya, berikut isi rekaman suara Satryo Soemantri Brodjonegoro ngamuk hanya perkara air
Profil Silvia Ratnawati sosok di balik Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro
Menteri Satryo panggil dua pegawai buntut dari aksi protes Kemendikti Saintek
Akhirnya berdamai ini dia 3 hal yang disampaikan Satryo Soemantri Brodjonegoro buntut aksi demonstrasi