BOGORINSIDER.com --Supriyani, seorang guru honorer di SD Negeri 4 Baito, Konawe Selatan, baru-baru ini menyatakan bahwa dia mencabut surat kesepakatan damai yang sebelumnya ditandatangani dengan orangtua seorang siswa yang diduga telah dianiaya.
Surat kesepakatan damai tersebut ditandatangani oleh Supriyani pada pertemuan yang berlangsung pada 5 November.
Baca Juga: Pemkab Konsel somasi Supriyani guru honorer ada dugaan pencemaran nama baik
Menurut Supriyani, dia merasa tertekan saat pertemuan tersebut, sehingga tidak memiliki kesempatan untuk membaca dan memahami dengan seksama isi surat yang ditandatanganinya.
Baca Juga: Omongan Farhat Abbas ini yang membuat awal mula Denny Sumargo ngamuk hingga datangi rumah pengacara
Meskipun telah memberikan tanda tangan pada surat pernyataan tersebut, Supriyani menegaskan bahwa dia tidak mengakui adanya kesalahan dalam kasus tersebut.
Pertemuan antara Supriyani dan Aipda Wibowo Hasyim, orangtua siswa yang terlibat, diinisiasi oleh Bupati Konawe Selatan, Surunudin Dangga.
Pertemuan ini bertujuan untuk menyelesaikan polemik yang melibatkan Supriyani, yang dituduh menganiaya anak didiknya, yang juga merupakan anak dari Aipda Wibowo Hasyim.
Baca Juga: Pernah ingin hajar Denny Sumargi, kini Farhat Abbas ogah duel dengan Denny Sumargo masih tau hukum
Pertemuan tersebut berlangsung di rumah jabatan Bupati Konawe Selatan.
Artikel Terkait
Awal mula kericuhan Awkarin dengan Brisia Jodie kekasih Alden
Pihak KPK terbitkan surat penangkapan Sahbirin Noor Gubernur Kalimantan Selatan
KPK belum melakukan penangkapan terhadapat Gubernur Kalsel karena Sahbirin Noor jadi OTT
Tempat persembunyian Sahbirin Noor Gubernur Kalimantan Selatan yang dicurigai KPK
Mental ciut saat dilabrak, kini Farhat Abbas malah laporkan Denny Sumargo jika tidak ada itikad minta maaf