BOGORINSIDER.com --Saat didatangi presenter Denny Sumargo ke rumahnya, pengacara Farhat Abbas memberikan penjelasan mengenai keputusannya untuk tidak meladeni ajakan duel.
Farhat menegaskan bahwa ia tidak pernah bermaksud menantang Denny Sumargo dengan kata-kata seperti "Hajar" atau "PKL" dalam konteks kekerasan.
Ia menjelaskan bahwa "Hajar" adalah singkatan dari nama lembaganya, yakni LSM Hajar, yang berarti "Hukum Jamin Rakyat," sementara "PKL" adalah kependekan dari "Pembela Kaum Lemah"【Farhat dalam kutipan dari YouTube Intens Investigasi.
Baca Juga: Awal mula kericuhan Awkarin dengan Brisia Jodie kekasih Alden
Sebagai seorang dengan latar belakang hukum, Farhat mengaku sadar sepenuhnya akan konsekuensi hukum jika ia melakukan tindakan kekerasan.
"Tidak mungkin saya memukul, saya kan orang hukum," ujarnya. Farhat juga menjelaskan bahwa keputusannya untuk bersikap diam ketika berhadapan dengan Denny Sumargo bukanlah tanda ketakutan, tetapi cerminan karakternya yang tenang.
"Diamnya saya bukan karena takut, itu memang karakter saya. Lagi pula, saya menghormati orang yang bertamu ke rumah saya," imbuhnya.
Farhat bahkan menyebutkan bahwa sebenarnya ia memiliki dasar hukum untuk melaporkan Denny Sumargo, yang secara terbuka menyebutnya dengan kata kasar.
"Kata-kata itu bisa menjadi kesalahan yang ancaman hukumannya satu tahun penjara," jelas Farhat.
Jika ia memilih untuk meladeni dengan tindakan kekerasan, justru ia sendiri yang bisa terseret pasal penganiayaan atau pengeroyokan, yang akan sangat merugikan.
Farhat menambahkan bahwa proses hukum atas penghinaan semacam ini bisa berujung pada denda besar, hingga mencapai Rp 1 miliar.
Permasalahan antara Denny Sumargo dan Farhat Abbas bermula dari komentar Denny yang dinilai tidak sopan, disertai emotikon tertawa, di kolom komentar video pengacara Agus Salim.
Tanggapan Farhat atas komentar tersebut muncul sebagai ungkapan emosional di media sosial, di mana ia menyebut tidak takut menghadapi Denny jika penghinaan itu terus berlanjut.
Artikel Selanjutnya
Benarkah foto bertiga jadi pemicu? hingga Awkarin semprot Brisia Jodie dan Alden
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Artikel Terkait
Benarkah foto bertiga jadi pemicu? hingga Awkarin semprot Brisia Jodie dan Alden
Update terbaru bencana Kota Sukabumi banir dan tanah longsor terjadi di 69 lokasi
Banjir bandang kembali menerjang Kota Sukabumi hingga banyak kendaraan hanyut terbawa aliran air hujan
Pihak KPK terbitkan surat penangkapan Sahbirin Noor Gubernur Kalimantan Selatan
Tempat persembunyian Sahbirin Noor Gubernur Kalimantan Selatan yang dicurigai KPK