Kominfo sebut memegang kunci cadangan akses PDNS, tapi kok malah ketar ketir di serang hacker?

photo author
- Jumat, 5 Juli 2024 | 11:28 WIB
Ilustrasi hacker ransomware yang memberikan kunci enkripsi ke PDNS secara gratis pada Rabu malam. (Pixabay/@B_A)
Ilustrasi hacker ransomware yang memberikan kunci enkripsi ke PDNS secara gratis pada Rabu malam. (Pixabay/@B_A)

BOGORINSIDER.com --Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan bahwa mereka telah berhasil memegang kunci akses data untuk Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya yang sebelumnya "ditahan" oleh kelompok hacker Brain Cipher.

Dalam respons terhadap pernyataan tersebut, Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, mengingatkan agar Kominfo tetap waspada dalam menangani situasi ini.

"Brain Cipher telah memberikan kunci untuk PDN, dan data sudah bisa diakses," ujar Heru kepada Suara.com pada Kamis (4/7/2024).

Meskipun demikian, Heru Sutadi menegaskan pentingnya untuk tetap waspada dan berhati-hati.

Baca Juga: Kelompok peretas Brain Cipher tepati janjinya namun meminta tebusan ke Keminfo 8 juta dollar AS

Ia mengingatkan bahwa perlu dihindari kemungkinan adanya kode berbahaya yang disisipkan, yang bisa mengakibatkan potensi serangan ransomware di masa mendatang.

Heru juga menyarankan perlunya dilakukan audit untuk memastikan kejelasan forensik digital yang terkait dengan kasus ini.

Menurut Heru, peretasan dan serangan ransomware tidak terjadi hanya karena satu faktor tunggal, melainkan dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang kompleks.

Oleh karena itu, langkah-langkah preventif dan pencegahan yang tepat perlu diterapkan untuk mengantisipasi kemungkinan serangan serupa di masa depan.

Dengan adanya klaim dari Kominfo mengenai pengendalian kunci akses data PDNS 2 Surabaya, langkah-langkah selanjutnya yang diambil oleh pihak terkait akan menjadi sorotan utama dalam upaya memastikan keamanan data dan sistem informasi nasional ke depannya.

Baca Juga: Profil Brain Cipher siber yang menyerang PDNS bikin Keminfo bendera putih hingga Samuel Abrijani undur jabatan

Dia juga berpesan jika Ransomware yang terjadi kali ini untuk melakukan perbaikan kedepannya.

"Ini tentu jadi momentum perbaikan ke depannya. Dari bagaimana perencanaan, cybersecurity leadership, SOP, SDM, memilih sistem operasi dan lainnya," beber Heru.

Dan dia pun mengingatkan agar kejadian kali ini dipandang serius dan fokus, serta tidak hilang karena momen-momen tertentu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X