Gunung Ruang Sulawesi Utara umumkan status tanggap darmrat selama 14 hari

BOGORINSIDER.com --Akibat erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), telah mengumumkan status tanggap darurat selama 14 hari.

Abdul Muhari, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatinkom) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengonfirmasi bahwa status tanggap darurat telah diberlakukan mulai 16 hingga 29 April 2024, dengan tujuan mempercepat respons terhadap bencana erupsi Gunung Ruang.

Dia menjelaskan bahwa keputusan ini diambil oleh pemerintah daerah dan dapat diperpanjang tergantung pada perkembangan situasi di lapangan.

Baca Juga: Jangan takut dengan ruangan terbatas, 8 tips desain sofa minimalis ini cocok untuk hunian lebih terlihat luas

BNPB juga akan terlibat langsung dalam upaya penanganan bencana dan evakuasi warga, terutama di Pulau Tagulandang, di mana banyak warga telah mengungsi secara mandiri karena dampak erupsi tersebut.

Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menegaskan keterlibatan penuh pemerintah pusat dalam penanganan bencana erupsi Gunung Ruang selama periode status tanggap darurat di Sitaro.

BNPB akan mengambil alih komando operasional dan bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya dan distribusi bantuan logistik.

Baca Juga: Pilih desain sofa minimalis lebih banyak muat untuk di duduki dengan 8 tips berikut ini

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menggunakan semua sumber daya teknologi yang tersedia untuk memantau dan mengurangi risiko tsunami sebagai akibat dari peningkatan aktivitas Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, menyebutkan bahwa ada lima sumber daya teknologi yang digunakan, termasuk peralatan Tide Gauge dan Automatik Weather System Maritim di beberapa wilayah sekitar gunung tersebut.

Baca Juga: Pilih tema klasik dan menawan dengan 8 tips desain sofa minimalis jadikan hunian anda lebih cantik

Teknologi tersebut dioperasikan secara maksimal dengan kerjasama dari petugas Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk memantau potensi tsunami yang mungkin terjadi akibat erupsi Gunung Ruang.