Tercatat dari Bulan Juli 2022 Kasus HIV di Bogor Meningkat, Sebagian Pelaku Merupakan Seks Sesama Jenis (LGBT)

photo author
- Kamis, 11 Agustus 2022 | 13:43 WIB
HIV terbanyak di kota bogor, sebagaiannya pasangan sesama jenis. Foto/Instagram (Foto/Instagram)
HIV terbanyak di kota bogor, sebagaiannya pasangan sesama jenis. Foto/Instagram (Foto/Instagram)

BOGORINSIDER.com --Kota Bogor mencatat 16 kasus baru HIV positif pada Juli 2022, menurut Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor.

Angka ini menambah jumlah orang HIV-positif yang didiagnosis antara Januari 2022 dan Juli 2022 menjadi 228.

Baca Juga: 5 Manfaat Terong Bagi Kesehatan, Salah Satunya untuk Membuat Kulit Lembut dan Bercahaya.

Deputi Koordinator Bidang Pencegahan, Pengendalian dan Pengawasan Penyakit Menular (P3MS), Dinas Kesehatan Kota Bogor, Ph.D. Tengku Yenni Febriana mengatakan 16 kasus positif baru tersebut sebagian besar adalah laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL).

Kasus-kasus ini bahkan mencapai setengah dari total pada bulan Juli.

Yenni menuturkan perilaku LSL memang menjadi pelaku paling beresiko terpapar virus HIV. Ia menyebut aktivitas seks melalui anal memiliki resiko mencapai 90 persen. Lebih besar dibandingkan perilaku seks melalui vagina yang angka resikonya 70 persen dan oral sebesar 40 persen.

Baca Juga: Khasiat Kebiasaan Bangun Pagi, Salah Satunya Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental untuk Berpikir Lebih Positif

Dirinya mengatakan Dinkes Kota Bogor melalui bagian program HIV terus berupaya melakukan strategi penanganan HIV serta pemutusan rantai penyebarannya.

HIV dan AIDS. Foto/Instagram
HIV dan AIDS. Foto/Instagram (Foto/Instagram)

“Kita berusaha agar 95% orang yang hidup dengan HIV harus mengetahui status HIV mereka (tested), 95% orang dengan HIV menjalani pengobatan, dan 95% orang yang sudah menjalani terapi mengalami penurunan jumlah virus (viral load)-nya,” tuturnya.

Pemeriksaan HIV gencar dilakukan pada 8 kelompok yang menjadi sasaran utama di antaranya ibu hamil, pasien tuberkulosis (TB), pasien dengan infeksi menular seksual (IMS), LSL, waria, wanita pekerja seks (WPS), warga binaan pemasyarakatan (WBP), dan pengguna narkoba suntik (Penasun). “Target kami setiap tahun melakukan pengetesan sebanyak 19.800,” imbuhnya.

Yenni menyebut saat ini seluruh Puskesmas di Kota Bogor telah membuka pelayanan untuk kasus HIV. Pihaknya mengarahkan bagi warga yang terkonfirmasi positif untuk secepatnya mengikuti program minum obat secara rutin. “Kota Bogor sudah punya 8 Rumah Sakit dan 5 Puskesmas yang menyediakan obat HIV,” tambahnya.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Tempat Gym di Bogor, Bisa Latih Otot dan Jaga Kesehatan

Program minum obat pada orang dengan HIV (ODHIV) disebutnya menjadi solusi terbaik yang dapat dilakukan. Karena program tersebut dapat menurunkan jumlah virus dalam tubuh ODHIV sekaligus mengurangi potensi penularan HIV.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Lambannya Perkara Kasus Pelecehan di SD Advent Bekasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:17 WIB

Terpopuler

X