Terkait data PM2.5 di wilayah Parung Panjang dia menyebut bahwa itu merupakan parameter partikulat atau debu.
"Penyebabnya bisa dari kondisi jalan saat kemarau, bisa juga karena muatan tambang yang atasnya tidak ditutup," katanya, pada Selasa 23 Agustus 2022.
Namun, menurut dia, itu juga bisa disebabkan oleh faktor lain. Meski angka PM2.5 di wilayah Parung Panjang cukup tinggi, tetapi disebutkan pada Accuweather kondisi SO 2 yakni Ozon Permukaan dapat memperburuk penyakit pernapasan yang ada serta menimbulkan iritasi tenggorokan, sakit kepala, dan sakit dada sangat rendah.
Kondisi yang sama juga ada pada data NO2 juga dalam kondisi baik yakni menghirup nitrogen dioksida dalam jumlah besar meningkatkan risiko masalah pernapasan.
Batuk dan kesulitan bernapas umum terjadi dan masalah kesehatan yang lebih serius seperti infeksi pernapasan dapat terjadi dengan keterpaparan lebih lama.
Sedangkan paparan karbon monoksida atau CO pun sangat rendah. Karbon monoksida saat terhirup dalam jumlah besar dapat menyebabkan sakit kepala, mual, pusing, dan muntah.
Keterpaparan jangka panjang akibat udara Parung Panjang, Kabupaten Bogor akan berulang dan dapat menimbulkan penyakit jantung.