BOGORINSIDER.com -- Warga Bogor, khususnya di Paledang, Kota Bogor, tak pernah lupa akan tragedi kecelakaan tragis di Terowongan Paledang.
Tragedi kecelakaan tragis di Terowongan Paledang Bogor ini terjadi sekitar 22 tahun lalu. Bahkan, menurut beberapa warganet, ada beberapa hal baru pasca puluhan tahun tragedi Terowongan Paledang ini.
Namun, sekarang sudah dibongkar dan menjadi dua jalur kereta api Bogor-Sukabumi, seolah tak menghilangkan keangkerannya.
“Angkernya sampe sekarang tuh terowongan,” terang pemilik akun Tiktok @boygirlllhg1 pada postingan @jurnal.aka soal tragedi Terowongan Paledang.
Warganet lain, @tirramissyew mengaku lokasi terowongan bekas kejadian sudah tidak begitu angker pasca diperbaharui untuk keperluan proyek double track.
“Deket Hotel Onih arah Stasiun Bogor. Stasiun Paledang sebelum Stasiun Bogor,” ujarnya.
Warganet lain, @sipengagumrahasia juga membeberkan kisah versinya bahwa ia belum lama ini melewati jembatan Paledang dan mendengar ada suara tangis kesakitan.
Akun @wekidijarjit pun turut memberikan pernyataan lainnya.
“Sekarang udah dibangun jadi luas jembatannya, gua sering nongkrong di situ soalnya, wkwkwk,” ujarnya.
Berikut ini kisah tragedi Terowongan Paledang yang bisa mengambil alih dari ramainya wabah Virus Corona.
Saat itu pernah terjadi sebuah kecelakaan tragis di Terowongan Paledang. Akibat dari kecelakaan itu menewaskan puluhan pelajar.
Sebagian dari para pelajar itu tewas dalam kondisi mengenaskan. Para pelajar tersebut kehilangan anggota tubuhnya. Saat itu, kereta api (KA) Sukabumi-Bogor mengalami keterlambatan jadwal, tidak seperti biasanya. Hal
itu lantaran ada sejumlah penumpang pelajar yang menaiki atap gerbong kereta. Hal ini membuat geram petugas.