BOGORINSIDER.com - Tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) berhasil mengharumkan nama Indonesia di ajang Asian Medical Students' Conference (AMSC) 2025 di Bangkok, Thailand.
Sherryl Raeffy Rayendra, Giovanni Dhimas Raditya Putra, dan Chesya Ejoli meraih posisi 2nd Runner-Up lewat inovasi mereka yang mengusung Ya-Dom, inhaler tradisional Thailand, sebagai alternatif pengganti rokok elektrik.
Dalam unggahan Instagram UI, tim mengaku hanya memiliki waktu empat hari untuk menyusun strategi selama konferensi yang berlangsung pada 20–26 Juli 2025.
"Kami harus berpacu dengan waktu di tengah jadwal yang sangat padat," tulis mereka.
Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Apresiasi Bupati Bogor Dalam Mengatasi Bencana Alam
Setelah melakukan riset mendalam tentang kesehatan perkotaan, mereka menemukan bahwa Ya-Dom dapat memberikan efek relaksasi mirip vape, tetapi tanpa nikotin atau zat berbahaya lainnya.
Kampanye Love Your Breath untuk Generasi Muda
Temuan ini melahirkan kampanye Love Your Breath: For You and Me, yang tidak sekadar menawarkan solusi praktis, tetapi juga menyasar kesadaran anak muda akan bahaya vape.
Baca Juga: Bupati Bogor Dorong Sinergi Lintas Pemerintah untuk Tuntaskan Penanganan Banjir Rancabungur
Data menunjukkan, penggunaan rokok elektrik di Indonesia terus meningkat, didorong anggapan keliru bahwa vape lebih aman daripada rokok konvensional.
Padahal, kandungan kimianya tetap berisiko bagi kesehatan.
Tim Indonesia bersaing dengan 23 peserta lain dalam kategori Public Health Challenge, di mana dewan juri melibatkan perwakilan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Tantangannya adalah menciptakan inovasi yang mampu mengurangi prevalensi vape di kalangan remaja.
Baca Juga: Ingin Tidur Teratur dan Pagi yang Lebih Produktif? Coba Trik Ampuh Anti-Begadang Ini