news

Turis Brasil Ditemukan Tak Bernyawa di Gunung Rinjani, Evakuasi Terkendala Medan

Selasa, 24 Juni 2025 | 09:05 WIB
Turis Brasil Ditemukan Tak Bernyawa di Gunung Rinjani, Evakuasi Terkendala Medan (foto gunung rinjani/perumperindo.com)

BOGORINSIDER.com -- Seorang wisatawan asal Brasil bernama JDSP (27) ditemukan oleh tim SAR gabungan setelah dilaporkan terjatuh saat mendaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Insiden terjadi pada Sabtu, 21 Juni 2025, sekitar pukul 06.30 WITA, ketika korban mendaki menuju puncak melalui jalur Cemara Tunggal.

Menurut keterangan dari Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, korban diduga terpeleset ke tebing Segara Anak akibat perubahan cuaca mendadak yang menyebabkan jalur pendakian menjadi berbahaya.

Baca Juga: Kronologi tragedi outing class SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini Gunung Kidul

Setelah pencarian intensif selama dua hari, korban akhirnya berhasil ditemukan pada Senin pagi (23/6) pukul 07.05 WITA.

Lokasi penemuan berada sekitar 500 meter dari titik awal jatuhnya, di area berpasir dan berbatu.

Korban pertama kali terlihat melalui drone thermal yang digunakan oleh tim pencari. Namun, berdasarkan pengamatan dari udara, korban dalam kondisi tidak bergerak.

Proses evakuasi hingga kini masih terkendala karena medan yang sangat curam dan tertutup kabut tebal.

Hariyadi menyatakan bahwa tim SAR akan mengerahkan helikopter AW-139 untuk membantu proses pengangkutan jenazah. Helikopter dijadwalkan terbang dari Lanud Atang Sendjaja, Bogor pada Selasa pagi (24/6).

Operasi pencarian ini melibatkan berbagai unsur, termasuk Basarnas Mataram, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, BPBD Lombok Timur, Unit SAR Lombok Timur, EMHC, Pemadam Kebakaran, Relawan Rinjani, porter lokal, serta sejumlah relawan lainnya.

Baca Juga: Gunung Ili Lewotolok Meletus dengan Suara Gemuruh, Warga Diminta Waspada

Hingga saat ini, proses evakuasi terus diupayakan dengan penuh kehati-hatian karena kondisi geografis yang membahayakan tim di lapangan.

Selain faktor cuaca dan kabut, jalur yang sempit dan licin juga menjadi tantangan serius.

Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi para pendaki, baik lokal maupun internasional, untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca dan kesiapan fisik saat menjelajahi kawasan pegunungan.

Baca Juga: Pencarian Pendaki Asal Bogor yang Hilang di Gunung Binaiya Dihentikan Sementara

Halaman:

Tags

Terkini

Lambannya Perkara Kasus Pelecehan di SD Advent Bekasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:17 WIB