BOGORINSIDER.com -- Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan mengalami erupsi pada Selasa malam, 13 Mei 2025.
Gunung yang saat ini berada dalam status Siaga atau Level III tersebut meletus sekitar pukul 21.30 WITA dan menyemburkan kolom abu vulkanik setinggi sekitar 800 meter di atas puncaknya.
"Telah terjadi letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur pada pukul 21.30 WITA, dengan kolom abu teramati mencapai ± 800 meter dari puncak atau sekitar 2.384 meter di atas permukaan laut," ujar Yohanes Kolli Sorywutun dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi Laki-laki.
Baca Juga: Pencarian Pendaki Asal Bogor yang Hilang di Gunung Binaiya Dihentikan SementaraBaca Juga: Pencarian Pendaki Asal Bogor yang Hilang di Gunung Binaiya Dihentikan Sementara
Yohanes menjelaskan bahwa saat erupsi terjadi, kolom abu tampak berwarna kelabu dengan intensitas ringan dan condong ke arah barat laut.
Aktivitas vulkanik tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum sebesar 5,1 milimeter dan durasi gempa sekitar 49 detik.
Laporan resmi dari PPGA mengenai erupsi ini dirilis pada pukul 21.54 WITA. Meski demikian, hingga saat ini belum ada keterangan lebih lanjut dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur mengenai dampak yang ditimbulkan dari letusan tersebut.
Gunung Lewotobi Laki-laki berada di Pulau Flores, tepatnya di Desa Nurabelen, Kecamatan Ilebura.
Gunung ini memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut dan berjarak sekitar 90 kilometer dari Kota Larantuka.
Dalam kondisi status Siaga, PPGA telah mengeluarkan imbauan agar warga dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi.
Baca Juga: Viral di media sosial video erupsi menampilkan aktivitas Gunung Gede Pangrango Bogor
"Kami meminta masyarakat maupun wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki," tegas Yohanes.
Ia juga menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi terjadinya banjir lahar hujan, terutama jika terjadi hujan lebat.
Sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung, seperti yang mengalir ke wilayah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote, berisiko terdampak aliran material vulkanik.
Masyarakat yang terdampak hujan abu juga diminta untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut guna melindungi saluran pernapasan dari bahaya abu vulkanik.
Artikel Terkait
Ladang ganja di TNBTS bukan berada di kawasan wisata Gunung Bromo namun di Gunung Semeru
Kronologi penemuan ladang ganja di Gunung Bromo
Fakta kekeliruan gunung gede mengenai viralnya erupsi yang terjadi ternyata hoaks
Viral di media sosial video erupsi menampilkan aktivitas Gunung Gede Pangrango Bogor
Pencarian Pendaki Asal Bogor yang Hilang di Gunung Binaiya Dihentikan Sementara