Namun, rekaman video insiden tersebut menuai reaksi negatif karena memperlihatkan bagaimana aksi itu sempat mengarah pada provokasi.
“Kami sangat menyesalkan adanya yang malah merekam, bukannya mencegah. Padahal situasinya masih bisa dikendalikan jika ada intervensi lebih awal,” kata Jupriono.
Sebagai tindak lanjut, pihak kepolisian akan memanggil para pihak yang terkait setelah masa libur sekolah selesai, termasuk orang tua, pihak sekolah, dan para siswa yang terlibat.
Peristiwa ini menjadi peringatan bagi semua pihak, baik orang tua, sekolah, maupun pemerintah, untuk lebih waspada terhadap dinamika sosial di lingkungan anak-anak.
Pembinaan karakter, pengawasan ketat, serta komunikasi yang terbuka antara guru, orang tua, dan siswa dinilai sebagai kunci pencegahan kasus serupa di masa mendatang.